KK 15

5.4K 540 11
                                    

..........

"Heh Liam, bangunn" ujar Axel mengguncangkan tubuh anaknya yang masih tertidur.

"Egh, apa sih dad masih pagi"

"Bagus ya, masuk sini diem diem pintunya dikunci dari dalem" ucap Axel berkacak pinggang membuat Liam langsung duduk, ternyata dia tidak tidur di kamarnya sendiri. Liam menoleh menatap Aland yang masih memejamkan matanya, ada rasa lega saat melihat Aland baik baik saja.

"Udah sana balik ke kamarmu, bersih bersih terus sarapan bareng. Mommy mu kebakaran jenggot tuh tadi cari kamu di kamar gaada" ucap Axel berhasil membuat Liam memebolakan matanya, sungguh dia lupa jika sekarang tidak hanya ada dirinya dan daddynya disini, ada mommy dan kakakknya juga. Alasan dia ke kamar Aland diam diam juga agar tidak dilarang oleh dua perempuan itu.

Liam langsung berlari keluar takut mommynya tercinta akan semakin ngamuk. Axel yang melihat itu terkekeh padahal dia hanya bohong.

"Lan, Aland bangun terus kita sarapan dibawah" kini giliran Axel membangunkan Aland, agak tidak tega dia sebenarnya menganggu Aland yang terlihat nyaman dengan tidurnya, tapi anak itu juga harus makan kan.

Aland membuka matanya melihat Axel dihadapannya, segera ia ingin mengucek matanya namun ditahan Axel. "Lagsung ke kamar mandi aja, cuci muka" ucapnya membuat Aland loading sebentar kemudian mengangguk.

Aland langsung duduk kemudian berjalan ke kamar mandi, nyawanya belum terkumpul sepenuhnya. Saat membasuh mukanya menatap cermin di kamar mandi dia baru ingat jika kini berada di kediaman Andreas. Masa bodo deh, kruyuk, sial! perutnya sungguh tidak bisa diajak kompromi.

Aland keluar setelah membasuh muka dan gosok gigi, dilihatnya Axel masih ada di ruangan itu dengan duduk di sofa yang ada disana. "Sudah?" tanya Axel begitu melihat Aland keluar dari kamar mandi. Aland mengangguk membuat Axel berdiri.

"Ayo turun, sudah ditunggu yang lain" ucapnya berjalan lebih dulu diikuti Aland, "ditunggu yang lain? siapa? dan untuk apa?" batinnya penuh tanya melupakan jika Axel tadi mengajaknya sarapan.

Mereka berdua sampai di meja makan yang sudah tersaji banyak makanan serta ada dua wanita yang sedang menyiapkan makanan begitu asing di mata Aland.

"Liam belum dateng juga?" tanya Axel menghela nafas membuat kedua wanita tadi menatap kearah Axel dan Aland, "woah, cantiknya" puji Aland dalam hati tanpa sadar ketika melihat kedua wanita berbeda usia itu yang masih terlihat cantik dan anggun walau berkutat dengan peralatan masak.

"Belum" jawab wanita yang lebih tua yang berjalan menuju Aland, "Kamu Aland ya?" tanyanya membuat Aland mengangguk ragu.

"Gantengnyaaaa" ucapnya menatap Aland sedikit mendongak. "Devia, mommynya Liam" ucap Devi mengenalkan diri membuat Aland lagi lagi mengangguk ragu, "A-aland?" ucap Aland dengan niat mengenalkan diri namun malah terlihat seperti sedang bertanya.

"Istriku memang cantik, jangan gugup gitu" ucap Axel sedikit menjauhkan Aland dari Devi karena sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Aland menatap keduanya bingung kemudian mengangguk ragu, "Yaampun lucunya" ungkap Devi melihat ekspresi Aland yang terlihat bingung.

"Pagi mom" sapa Liam yang baru saja datang memeluk Devi dari samping.

"Pagi sayang, udah ayo sarapan keburu dingin" ucap Devi membuat Liam mengangguk semangat.

"Semalem dimana?" tanya wanita satunya membuat yang lain bingung dan Liam terlihat menegang.

"Siapa La?" tanya Devi penasaran.

"Liam" jawabnya membuat Liam tersenyum kikuk.

"Ti-tidur di tempat Aland kak, hehe" jawab Liam membuat mereka mulai paham dan oknum yang bertanya mengangguk mengerti.

Kalandra Kavelo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang