EP

3.6K 370 9
                                    

Extra Part

*+:。.。 。.。:+*

"CIEEEE SAAHHH!!" teriak seorang remaja laki laki melihat sepasang laki laki dan perempuan berdiri di Altar pernikahan setelah mengucapkan janji suci.

Sosok lelaki berusia kepala dua terlihat menawan dengan tuxedo mewah nan elegan terlihat memasangkan cincin di jari manis wanita dengan gaun pernikahan putih indah yang menjadi pujaan hatinya.

Sekatika suara tepukan tangan menggema dari segala penjuru acara pernikahan yang terkesan privat ini. Bukan acara besar besaran yang terjadi selama tujuh hari tujuh malam, hanya dihadiri beberpa orang terdekat.

"Resmi jadi besan nih" ujar Axel menepuk pundak Edgar yang terlihat terharu melihat anak sulungnya melepas masa lajang.

"Anakku sudah besar ternyata" ujar Edgar tanpa mengalihkan pandangan dari Anak sulung dan anak menantunya.

Satu setengah tahun setelah kejadian itu selesai, Daniel dan Gabriella memutuskan untuk melanjutkan hidup bersama sebagai pasangan suami istri. Untuk alasan pernikahan ini diselenggarakan secara privat juga atas keinginan kedua mempelai.

"BANG CEPET BUAT ADEK, IAN MAU GENDONG PONAKAN" teriak Bryan mengundang gelak tawa semua yang hadir disana. Lain dengan Daniel dan Gabriella yang terpisu malu.

"Aduh bang, jangan teriak teriak napa. Malu" ucap Aska menyenggol lengan Bryan sedikit kencang.

"Gapapa, langka ini"

"Habis ini abang ya yang nikah juga, biar Aska cepet punya banyak ponakan hehe"

"CIEEE, emang Bryan dah ada calon ka?" sahut Liam yang tiba tiba ikut serta dalam obrolan.

"Ada bang, namanya ka Silvy bening banget sumpah. Cantik banget" semburat merah muncul di pipi Bryan saat adiknya mengatakan hal itu.

"Kamu kalah Liam, Bryan aja punya cewe, lah kamu? jones sejak lahir" ejek Aland membuat Liam berdecak.

"Sorry, gue pilih pilih nih ye. Jadi cari yang coock dulu"

"Lah, orang bang Liam aja ketemu cewe langsung grogi. Mana bisa dapet cewe, tampang doang sangar hati hello kitty"

"Mulut siapa tadi yang ngomong hm?" ucap Liam menatap Vano datar membuat Vano bergedik ngeri. Ngeri juga ternyata. Disambut gelak tawa yang lainnya.

"Kalau bang Arkan kapan nih? gatakut keburu tua bang? nanti gaada yang mau loh" tanya Aska membuat Arkan yang awalnya menikmati minuman dalam diam menatap anak itu.

"Bang Arkan ma doyannya cowo ka, hati hati aja kamu nnti di ngap" sahut Aland lagi lagi membuat mereka tak mampu menahan tawa melihat ekspresi Arkan yang terlihat kesal.

"Heh Al mulutnya sembarangan" ujar Arkan, Aland terkekeh mendengarnya, "Al belum pernah lihat abang bawa atau kenal cewe tuh, anti romantik kah? jadi perjaka tua sukurin"

"Doanya gitu banget, kamu beneran mau abang ga laku?"

~~~~~~

-

-

Mengabaikan mereka yang bercanda gurau atensi Liam teralihkan pada dua orang berbeda usia yang sedang berbincang.

"Kamu gamau ikut mereka? om mau ketempat bapak bapak lainnya ini" ujar Sean merasa Evan hanya terus terusan memegang bajunya seperti anak kecil yang tidak mau jauh dari orang tuanya.

"Maluu, lagian kenapa ajak Evan kesini sih" kesal Evan pasalnya dia dipaksa ikut oleh Sean keacara pernikahan ini.

"Bergaul itu penting, jangan jadi introvet lah"

Kalandra Kavelo [End]Where stories live. Discover now