KK 30

4.1K 499 18
                                    

...........

"Lo sayang banget kan sama Aland? jadi dia bakal gue jadiin sandra sampai semua masalahnya bener bener kelar" ujar Axel membuat Reza yang mendengarnya nampak kaget.

"Kenapa harus Aland?" tanyanya tidak terima.

Edgar terkekeh, "Seperti yang gue denger, Aland anak kesayangan lo kan? jadi dengan dia berada di tangan gue, lo gabakal berani macem macem sama gue"

Reza menatap Edgar tajam, "Apa jaminanya kalau Aland bakal baik baik saja"

Edgar mengangkat satu alisnya heran, "Buktinya dia masih hidup"

"Jay mengatakan tadi Aland sakit. Gue ga bisa percaya lo gitu aja ga bakal nyelakain dia"

"Ya itu gue gatau, setelah telfon malam itu gue gaada ketemu Aland sama sekali"

Ekspresi Reza berubah, lalu selama ini Aland bersama siapa? "Lo ga lagi bercanda kan? lalu anak gue sama siapa" tanya Reza terdengar nyolot.

"Ada sama gue, long time no see Reza Baskara Alatas. Ah, ralat. Lama tidak berjumpa adik ipar" ujar Axel yang baru saja masuk dengan langkah tegas.

Mereka yang mendengarnya terkejut, "Axel!" kaget Reza menatap Axel tidak percaya.

"Huh? tidak sopan. Bukankah kamu seharusnya memanggilku dengan sebutan abang ipar?" tanya Axel dengan senyumam miring.

"Xel! Apa ini maksudnya!?" tanya Edgar heran.

"Woah, sabar bro" ujar Axel menatap Edgar yang memancarkan amarah berapi api.

"Asylla Maharani Andreas, adik kandung gue satu satunya. Mendiang istri Reza Baskara Alatas dan ibu kandung dari Aland, ada darah Andreas mengalir deras di tubuhnya"

"Sial" kaget seorang disana namun tidak berani menunjukan ekspresinya secara terang terangan.

Axel berjalan mendekat menuju Reza yang menatapnya nyalang. "Jika kamu ingin membalaskan dendam untuk adikku bukankah seharusnya kamu mengajakku hm?" ujar Axel mencekram dagu Reza dan memaksanya mendongak karena Reza tidak setinggi dirinya.

"Jadi ini maksud kamu merencanakan semunya?" tanya Jayden tidak habis pikir, namun pertanyaan itu dibaikan oleh Axel yang masih setia meminta penjelasan dari suami mendiang adiknya.

"Lepass!" ujar Reza mendorong paksa tubuh Axel dari hadapannya.

Axel menyugar rambutnya kebelakang, "Jika kamu mau membicarakan semuanya padaku dari awal mungkin kamu tidak akan berada disituasi seperti ini" ujar Axel menendang pelan rantai panjang yang membelenggu kaki Reza.

"Benar benar tidak kusangka. Selain menyembunyikan istri dan anak ternyata kamu juga menyembunyikan adik yang sangat cantik heh?" tanya Sean dengan nada mengejek, seketika Axel menatap dirinya tajam.

"Dari mana kamu mendapatkan informasi seperti itu?" tanya Axel menatap Sean dingin.

"Soal istri dan anakmu? Jangan kamu kira semua yang kamu tutupi itu tidak terlihat sama sekali xel" ujar Sean terkekeh pelan.

Edgar memijat pelipisnya pelan. "Jadi? tujuan kamu melakukan semua ini apa? aku malah jadi curiga padamu" tanya Edgar menatap Axel meminta penjelasan.

"Apa saat kamu mengatakan tau dalang dibalik ini semua tadi bukanlah kebohongan semata?" lanjut Edgar membuat Axel terkekeh pelan.

"Menurutmu?" jawab Axel menatap Edgar remeh dan dibalas tatapan tajam olehnya.

"Jadi Aland?" suara yang keluar dari mulut Reza terpaksa membuat kedua orang yang bersitatap itu memutuskan pandangan.

Kalandra Kavelo [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora