KK 31

3.9K 475 19
                                    

.........

"Axel" geram Edgar mengepalkan tangannya, dia benar benar merasa dieprmainkan, mulai dari fakta jika ternyata istri Reza adalah seorang Andreas.

"Jelaskan apa tujuanmu Xel!" tanya Sean menatap Axel sengit.

Axel tersenyum miring mendengarnya, "Bukankah kamu juga melakukan hal sama? tidak perlu berpura-pura tau Aseano" ujar Axel membuat Sean terkejut sejenak kemudian terkekeh ringan.

"Sejak kapan kamu tau? menang orangku tidak sebanyak orang orang kalian semua, tetapi setidaknya ini cukup untuk membantu memanaskan suasana" ujar Sean diiringi dengan banyaknya orang yang tiba tiba muncul dari dalam hutan.

"Kalian! Apa tujuan kalian sebenarnya?" marah Edgar, "Kalian mau buat tempat ini jadi tempat pertumpahan darah hah?!"

"Tidak perlu panik Ed, gimana Niel? sudah?" ujar Axel menatap Daniel dan mendapat anggukan dari orang itu.

Edgar menatap anak sulungnya bingung, tak lama setelah itu muncul lagi orang orang berbaju hitam yang diketahui adalah orang orang dari kelompok Re del Diavolo milik Edgar.

"Niel?" tanya Edgar menatap anaknya dan anak buahnya bergantian.

Daniel mengangkat bahunya tanda tidak tau, "Niel hanya ngikutin apa kata calon mertua" jawabnya lagi lagi membuat Edgar menatap Axel penuh tanya.

-

Flashback

Setelah kepergian Edgar, Sean dan Jayden menemui Reza, di sofa hanya tersisa Daniel, Axel serta Aland dalam keterdiaman mereka.

"Daniel" panggil Axel membuat sang pemilik nama menoleh.

"Bisa tolong panggilkan orang orang ayahmu?" Daniel menyeringit heran mendengarnya membuat Axel melanjutkan ucapannya lagi.

"Suruh pasukan Raja iblis ayahmu untuk kemari, jangan semuanya hanya paling tidak sekitar 50-75 saja. Bisa?"

"Bisa saja, tetapi untuk apa? bukankah anak buah ayah disini sudah cukup banyak?" tanya Daniel heran.

"Karena mungkin akan ada pertumpahan darah disini nanti, saya hanya membawa sekitar 100 orang agar kalian bisa berpartisipasi" Aland kaget mendengarnya, hanya? 100?

"Tuan, anda ingin perang atau gimana?" tanya Daniel membuat Axel terkekeh.

"Kamu penasaran pelaku sebenarnya kan? ayo selesaikan bersama sama hari ini disini"

Daniel kaget, "Siapa?"

"Entahlah, nanti kamu juga akan tau. Saya ingin membalaskan kematian adik dan keponakan saya malam ini juga" ujar Axel mengepalkan tangannya erat, Daniel dan Aland terkejut.

"Adik?" tanya Daniel heran, pasalnya tidak pernah ada informasi yang mengatakan jika Andreas memiliki dua orang anak.

Axel menatap Aland dengan senyuman lebar, "Aland, kamu sudah ingat tentang bunda dan saudaramu?" tanya Axel membuat Aland mengangguk.

"Ya?"

"Ingat? apa?" batin Daniel.

"Sekarang, jika saya mengatakan saya adalah paman kamu, kamu percaya?"

Aland kaget, begitu juga dengan Daniel. Aland menghela nafas, "Mungkin? setidaknya saya tau alasan anda ikut campur dan bertindak sejauh ini" balas Aland membuat Axel tersenyum dan mengusak rambut Aland.

"Baiklah, ternyata tidak sulit membuatmu mengerti. Bunda kamu, Rani dia adalah adik saya. Adik kandung saya. Tujuan saya hanya ingin membalaskan kematian Rani dan Ansel" ujar Axel membuat Aland mengangguk paham.

Kalandra Kavelo [End]Where stories live. Discover now