2

487 117 20
                                    

👑 🐥 👑

👑 🐥 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌷🌷🌷

"Hyeong? Jimin Hyeong, ayo bangun!"

Guncangan di bahu memaksa Jimin menarik diri dari alam bawah sadar, mengeram rendah seraya mengerjap berkali-kali. Biji matanya yang masih serasa dipenuhi pasir terbuka sedikit, lalu lamat-lamat menyadari sosok anak laki-laki duduk di pinggiran ranjang.

"Jungkook?"

Suara Jimin yang serak membuat Jungkook terkekeh geli, memamerkan dua gigi depan yang besar dan mirip kelinci. Jungkook mengangguk dua kali waktu Jimin masih memandanginya dengan tatapan heran dan bingung, kedua iris matanya yang seterang kenari berputar pelan.

"Sudah siang begini baru bangun," ujar Jungkook. "Hyeong, kita harus siap-siap."

"Mau ke mana?—tunggu, kenapa kau bisa ada di sini?"

"Karena aku diberi tugas untuk membawamu keluar." Jungkook menarik lengan Jimin sampai pemuda itu—yang masih setengah mengantuk—duduk miring di ranjang. "Tidak usah mandi deh, langsung ganti baju dan kita pulang."

Jimin terkesiap saat Jungkook mendorong kaos putih lengan panjang garis-garis horizontal biru ke depan dadanya. Dia tidak tahu kapan Jungkook mengambil pakaian kesayangannya itu dari lemari kayu depan ranjang, samping jendela dengan tirai biru yang sudah terbuka.

"Cepat, kita sudah terlambat." Jungkook tertawa lagi, berdiri depan ranjang sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya.

Jimin berdiri seraya melepas piyama putih motif bulan sabit lalu melemparnya ke sembarang tempat, berlari menyusul Jungkook yang sudah di ambang pintu.

Jimin mendengar suara-suara samar dari arah depan. Dia buru-buru keluar mencari sumber suara yang terasa sangat jauh, nyaris terjerembab sewaktu tiba-tiba muncul seorang pemuda yang usianya jauh di atasnya.

"Jungwon Hyeong? Ke-kenapa kau ada di sini juga?"

"Karena aku diberi tugas untuk membawamu keluar." Jungwon menarik lengan Jimin sampai pemuda itu terhuyung. "Tidak usah mandi deh, langsung ganti baju dan kita pulang."

"Kenapa kita semua ada di sini?"

"Ini Chuseok! Astaga, kau amnesia karena terlalu banyak tidur."

Jimin tertegun, sebelum buru-buru berlari menyusul Jungwon yang sudah hilang di balik pintu.

Cahaya putih menyilaukan sekali lagi menyambut Jimin sewaktu pintu dibuka, dia mengerjap menyamankan kornea. Kemudian terkejut, melihat sosoknya sendiri di depan sana. Jungkook memakai sweater hijau muda, Jungwon, Paman Jeha, Bibi Mirae, juga kedua orangtuanya.

Jimin ingat tentang hari itu, 27 September. Mereka tengah merayakan thanksgiving di Vila keluarga Jeon, tapi buru-buru pulang sebab ayahnya harus menemui saksi dari kasus hukum yang tengah ditangani.

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now