CRIMSON

385 115 53
                                    

👑 🐰🐻 👑

👑 🐰🐻 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌷🌷🌷

Jungkook dan Sera kembali ke rumah dengan debaran jantung yang masih memacu, keduanya saling bergandengan selama menelusuri rumah sampai pintu kamar. Tetapi kemudian Jungkook cepat-cepat melepas pegangan, berhenti kelewat mendadak dan berkutat dalam asumsi pikiran yang kusut.

Dia tidak ingin berada di dekat Sera dibawah godaan hormon testosteron yang meraung-raung, menyetujui kecemasan yang berbisik lirih di rungunya untuk kesekian kali; kau akan menyakiti Sera lebih parah dari sebelumnya, gadis itu akan kembali pada Jimin jika kau melakukannya.

Jungkook ingin sekali memperlakukan Sera sebagai pasangan suami istri yang normal, dia ingin memiliki satu atau dua anak laki-laki sebagai penerus marga keluarganya. Keinginan menjalani hidup bersama anak-anak mereka kelak, memupuk impian pada satu-satunya perempuan yang membuatnya berani merangkai harapan hidup lagi, setelah nyaris mati dalam depresi.

"Ada apa?" tanya Sera, meraih tangan Jungkook yang terasa sedikit gemetar, menggenggamnya.

"Tidur duluan saja, masih ada yang harus kukerjakan."

"Jungkook, istirahat dulu. Kau sudah kerja seharian," ucap Sera, lalu menarik Jungkook ke kamar tanpa menunggu tanggapan Jungkook, setelah dia melihat Mirae di ujung selasar.

"Ada Ibu di luar, tidak enak kalau kita bicara di depan pintu." Sera menjelaskan tanpa diminta.

"Hhmm," sahut Jungkook, mengedarkan pandang ke mana saja asal mereka tidak saling tatap.

"Beneran masih mau kerja?"

"Iya, tidurlah, sebelum aku berubah pikiran."

Sera mengangguk singkat, mundur perlahan-lahan saat Jungkook menatapnya terlalu rendah. Alarm tanda bahaya berdentang di kepalanya, saat Jungkook memandanginya kelewat lekat.

"Saranghae!" kata Jungkook, sebelum memutar bahu buru-buru dan berlalu ke ruang kerjanya.

Sera sudah terlampau sering mendengar pernyataan cinta dari Jungkook, biasanya terdengar hanya sebagai frasa tanpa rasa. Namun yang diucapkan Jungkook kali ini, ditambah ungkapan perasaan selama mereka kencan, terasa seperti butiran salju pertama di musim dingin yang cantik, dipenuhi semburan merah jambu yang tulus dan jujur.

Jari-jari Sera terasa kebas melihat punggung Jungkook menjauh, tanpa sempat menyadari dia sudah menyusul Jungkook dan terkesiap karena tanpa dia duga Jungkook berbalik ke arahnya. Keduanya saling menatap ke dalam mata yang lain, tanpa kalimat pembuka Jungkook langsung menarik Sera ke tempat tidur.

Mereka berciuman lama, basah, dan bergairah. Jungkook telah melepas pakaiannya, dia nyaris melepas bra hitam yang Sera pakai, tetapi gadis itu buru-buru menahan. Gairah yang merayapi Sera berubah menjadi kecemasan dan takut yang tumbuh kelewat cepat, saat Jungkook berhasil melucuti pakaiannya, manik bening Sera sampai berkaca-kaca dan dia diambang tangis.

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now