7

301 109 12
                                    


Seminggu berlalu dari hari pernikahan Jungkook dengan Sera, selama itu pula Sera berusaha bangun siang agar dia dan Jungkook tidak berinteraksi terlalu banyak. Pria itu mengambil cuti kerja entah sampai kapan, memilih bekerja dari rumah, setiap selepas sarapan Jungkook sibuk di ruang kerja sampai sore hari.

Sementara Sera memilih sarapan di ruang makan yang berada di lantai bawah, jauh dari ruang kerja Jungkook di lantai dua. Dia memilih menghabiskan hari berkebun bersama Hayeon, atau sekedar jalan-jalan di halaman belakang rumah yang luasnya tidak masuk akal.

Hayeon suka berkebun, wanita paruh baya itu menanam bunga butterfly pea untuk diseduh menjadi teh. Ada kebun blue berry, kebun sayur dan rempah-rempah. Bagian yang Sera suka adalah taman bunga mawar biru di sisi paling kanan, dilengkapi ayunan kayu besar dengan bantalan yang sering membuat Sera ketiduran sepanjang siang selepas berkebun.

Sera sengaja berlama-lama di kebun mawar biru dijam makan siang, dia kembali ke rumah pada menit-menit terakhir Jungkook selesai makan. Sehingga mereka cuma berpapasan sebentar, tidak sempat ngobrol. Interaksi keduanya hanya terjadi saat makan malam, tapi Jungkook yang sibuk tidak banyak bicara di meja makan.

Secara kasat mata, keduanya tampak seperti orang asing yang terpaksa tinggal serumah, alih-alih suami dan istri. Predikat teman bahkan tidak cocok disematkan di antara mereka, karena minimnya interaksi. Keduanya ngobrol hanya di ruang psikiatri saat bertemu Seokjin, kembali membeku setelah berada di mobil dan di rumah mereka yang besar.

Tetapi pagi ini ada yang berbeda, Sera terbangun setelah menghidu wangi asing di kamarnya. Aroma musk segar tapi tidak terlalu kuat, bercampur wangi pegunungan yang tersiram hujan, jelas bukan wangi kamarnya. Kamar Sera beraroma vanilla bercampur lavender.

Dia mengerjap pelan, mengumpulkan semua nyawa sembari melirik jam di nakas. Masih jam tujuh, harusnya dia bangun jam sembilan. Sera berusaha duduk dari balik selimut tebal yang terlalu nyaman, mengedarkan pandang ke penjuru ruang lalu dia terkesiap.

 Sera berusaha duduk dari balik selimut tebal yang terlalu nyaman, mengedarkan pandang ke penjuru ruang lalu dia terkesiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook duduk di sofa putih depan ranjang tidur, sudah mandi dan rambutnya tertata rapi. Pria itu tersenyum seperti tidak pernah melakukan kesalahan—meski memang tidak ada salahnya suami berada di kamar istrinya, seharusnya justru mereka berbagi kamar. Sera buru-buru mengumpulkan selimut depan dada, meski dia tidak tahu kenapa bertingkah seperti itu.

Sera pakai piyama lengan panjang, tidak ada bagian tubuhnya yang terekspos selain rambut megar dan berantakan. Dia sempat mengusap pipi kanan untuk memastikan tidak ada hal-hal memalukan tertinggal di sana, biji matanya mendelik dan bersiap mengambil ancang-ancang pertahanan diri saat Jungkook beringsut dari sofa.

"Sampai kapan ingin sengaja bangun siang?" ucap Jungkook, berdiri di sisi ranjang. "Berhenti menghindariku."

"Aku tidak begitu." Sera mundur sehingga punggungnya membentur dasbor, disaat Jungkook membungkuk di depannya.

Crimson AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang