11

198 95 16
                                    


Musim gugur yang merah menyapa Ibu kota, puncak-puncak merah pohon maple memenuhi trotoar di sepanjang jalan paralel ke-38 menuju distrik Weasteriaster. Mobil Jungkook melaju dikecepatan sedang, di bawah langit yang tampak berkabut pada pukul dua siang. Jungkook melirik Ibunya di kursi samping, Sera duduk dibelakang. Soohee dan Jinjae ikut mengantar, Jimin tidak ikut karena harus segera kembali ke kantor.

"Jungkook, kenapa kau memilih rumah sejauh ini?" kata Mirae, di tengah perjalanan. "Jarak ke kantor jadi berjam-jam, kau bisa kelelahan di jalan."

"Kadang aku naik helicopter, Bu, jadi cuma butuh beberapa menit. Kalau Yoongi mengendarai mobilku, dalam satu jam aku sudah sampai di kantor."

"Yoongi?" Mirae menatap Jungkook sekilas, sebelum melihat mobil Soohee belakang dari kaca.

"Supir pribadiku," sahut Jungkook, melirik Sera yang sibuk dengan ponsel.

"Sera kerja juga, atau hanya di rumah?" tanya Mirae, menoleh ke balik bahu saat menyebut nama menantunya.

Sera yang tengah memandangi ponsel di kursi belakang menaikkan pandang, dia tidak sengaja bersitatap dengan Jungkook dari kaca spion sebelum buru-buru melihat pada Mirae.

"Aku tidak bekerja, Bu." Sera berkata.

"Sera berencana melanjutkan kuliah," sahut Jungkook. "Selama kuliahnya belum mulai, Sera bisa menemani Ibu di rumah."

"Memangnya Sera umur berapa, kenapa kuliahnya belum selesai?" Mirae menoleh lagi ke belakang.

"Tahun ini aku 24 tahun, Bu. Aku memang belum pernah kuliah sebelumnya, aku—"

"Bagaimana bisa?" sela Mirae. "Usaha orangtuamu bergerak di bidang apa? Harusnya mereka mempersiapkan dirimu sejak kecil untuk meneruskan perusahaan, meskipun pada akhirnya kau menikah dengan pria kaya tapi pendidikan tetap yang terpenting."

Keheningan kaku mendadak menyelimuti mobil mereka. Jungkook melirik Sera yang terdiam di belakang, dia tersenyum samar pada Ibunya yang tampak jelas minta penjelasan lebih. Namun Jungkook bingung memulainya dari mana, sebab Sera jauh dari apa yang ada di pikiran Ibunya.

Jungkook lupa, bahwa Ibunya adalah pewaris tunggal perusahaan pipa baja yang telah diakuisisi oleh JK Iron and Steel. Di masa muda, Mirae juga menjabat sebagai direktur Musium Nasional peninggalan kakek buyutnya. Ibunya salah satu lulusan terbaik Harvard University, jago masak, bisa menyulam, mahir menunggang kuda dan menembak, bermain piano, dan juga biola.

Ayahnya bahkan pernah bilang, Han Mirae adalah perwujudan sempurna dari kata kecerdasan, kecantikan, dan kekayaan. Bila kau berpikir wanita old money hanya menghabiskan warisan, maka Mirae berbeda. Mirae adalah pengusaha jenius, sekaligus Ibu rumah tangga yang handal.

Jungkook memutus obrolan sensitif itu dengan bertanya menu makan malam pada Ibunya, dia menelepon Hayeon untuk menyiapkan beberapa menu sesuai selera Ibunya. Pada hari pertama Ibunya pulang ke rumah, dia hanya ingin membahas hal-hal santai atau bernostalgia tentang masa kecilnya yang bahagia. 

Sisihkan dulu persoalan validasi istrinya dengan segala standar Ibunya, kendati Jungkook mulai khawatir sebab Sera kini tampak merenung di kursi belakang.

☘☘☘

"Welcome home!" kata Jungkook sembari merangkul bahu Ibunya, ketika mereka baru turun dari mobil di halaman rumah. "Bagaimana, Ibu suka rumah ini?"

"Hhmm...." Mirae menatap bangunan dua tingkat di depannya, senyumnya terulas lebar. "Sejuk sekali, sejak kapan kau suka rumah pegunungan?" katanya, selagi melangkah masuk ke rumah.

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now