7

712 138 48
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌷🌷🌷

Sera duduk seorang diri di dalam mobil di tengah perjalanan pulang ke rumahnya. Bersandar pada kursi empuk yang terasa nyaman, berbaur bersama sisa wangi yang sama dengan kamar hotel. Dia menoleh melihat pintu apotek yang sudah terbuka tiga kali, tapi sosok yang ditunggu belum muncul juga. Dia masih demam, harus minum Ibuprofen supaya diizinkan pulang.

Pintu apotek kembali terdorong keluar, pria dalam balutan jas lengkap, besar dan menjulang muncul. Sera seketika menegakkan punggung, was-was, mengambil ancang-ancang. Reaksi yang selalu muncul tiap kali Jungkook berada di depannya, meski pria itu telah menunjukkan sikap bersahabat tapi tubuhnya tetap saja tidak tenang.

Sera yang minus pengetahuan tentang psikis manusia, tidak tahu, bahwa dia tengah dilanda traumatik paska trauma meski masih dalam taraf kecil. Pupilnya bergerak-gerak gelisah saat Jungkook duduk di sebelahnya, menyerahkan kantong obat, tetapi dia bahkan tidak tahu bagaimana cara mengambilnya.

"Minum dulu baru kita pulang."

Jari-jari Sera yang mendadak tremor terulur, disaat keadaan tubuhnya normal; tidak sakit kepala, tidak lapar, mual, lemas, ditambah sekarang dia sedang berada dalam mobil yang terkunci, sosok Jungkook jadi terasa begitu mengerikan di matanya.

"Sera, aku tidak akan menyakitimu," kata Jungkook, melihat Sera gemetaran sampai-sampai kantung obat jatuh di pangkuan. "Kau mau duduk di belakang?"

Jungkook menjauh sampai lengannya menyentuh pintu, duduk di ujung sofa, memperhatikan gelagat Sera saat menggeleng, mencari obat dalam kantung kecil tapi seperti sedang mencari dalam kantong besar dan penuh, mengingatkan pada diri sendiri. Detik berikutnya Jungkook sadar, bahwa Sera dilanda panic attacks.

"Tarik napasmu—"

"A-apa?"

"Sera, tolong tarik napasmu pelan-pelan." Jungkook segera membuka jendela atas mobil, memundurkan sedikit sandaran kursi. "Percayalah aku tidak akan menyakitimu lagi, tidak seorang pun."

Ada jarum kecil-kecil menelusup ke dalam hati terdalam Jungkook, melihat Sera kepayahan menarik napas. Apa yng sudah dia lakukan pada gadis itu, membuat Jungkook merasa buruk. Kemudian tanpa dia inginkan, muncul pikiran, sepertinya Sera lebih baik berada jauh darinya atau mungkin Jimin saja yang menjaga Sera ketimbang dirinya.

"Ke-kenapa beli yang sirup?"

Suara Sera yang ingin sekali Jungkook dengar, mengalun lembut pada jarak bentang di antara mereka. Jungkook bahkan tidak sadar Sera telah berhasil bernapas lebih normal. Sekarang justru dia merasa ada yang menyumbat paru-paru, larut dalam anxiety disorder yang telah mengubah cara pandangnya.

"Hhmm, itu—supaya lebih mudah di minum."

Dia mengangsurkan sebotol air mineral, berniat membantu membuka tutup botol tapi Sera sudah melakukannya sendiri. Gadis itu minum obatnya cepat-cepat, menyambar air mineral yang dia berikan, lalu kembali menatap ke luar jendela.

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now