👑 🐻🐥 👑
🌷🌷🌷
Teriakkan yang menggema dari kamar mandi menghentak alam bawah sadar, Sera seketika terbangun dan terkesiap. Dia tidak sempat memperhatikan kamar asing yang dia tempati, pikirannya yang masih melayang-layang bergegas menuju sumber teriakan yang meminta pertolongan.
Sera menjeblak pintu kamar mandi, terkesiap melihat keadaan yang berantakan. Atensinya kini tertuju pada Jungkook yang tersudut di ujung ruangan sambil menutupi telinga, memukuli lutut yang ditekuk rapat, berkali-kali, sambil terus meneriakkan nama Jimin.
"Jungkook!" Sera menguncang bahu pria itu kuat-kuat, ditepuk keras sampai teriakan Jungkook teredam.
"Jungkook, ka-kau kenapa—?" tanya Sera, panik.
Jungkook tidak mengeluarkan suara di antara tarikan napas yang pendek, tubuh kaku, air mata mengalir di pipi Jungkook yng pucat. Pria itu tampak semakin sesak napas, Sera menahan bahu Jungkook yang lemas dan nyaris roboh dengan kedua tangannya.
Melihat keadaan Jungkook sama seperti kejadian tempo hari, dengan menghalau segala rasa takut juga cemas, Sera membawa Jungkook ke dalam rangkulan lengan. Dia bisa mendengar napas Jungkook yang memburu kasar di dekat telinganya, sebelum lamat-lamat berubah lebih teratur. Detak jantung Jungkook yang terasa di kulitnya berdetak terlalu cepat, seperti bom waktu yang siap meledak, perlahan melambat setelah dia menepuk bahu pria itu berulang.
Kesunyian teramat senyap melanda Sera, saat lengan Jungkook balas memeluk. Erat dan kian erat, sampai dia tidak bisa bergerak. Jungkook bergumam ditelinganya, rendah dan kelewat samar.
"Jangan pergi, tetaplah di sini bersamaku."
Sera hanya bisa memaku di antara lengan Jungkook melingkari pinggang dan punggungnya. Dia berusaha melepaskan diri tapi tidak berhasil, bobot tubuh Jungkook membebaninya. Kemudian Sera merasakan kehadiran orang lain di ambang pintu, mengalihkan atensi, pandangannya kini beradu pada pria yang menatapnya dalam diam.
"Yoongi, di-dia—" Sera berusaha menjelaskan saat pria itu mendekat, mengambil alih Jungkook sembari berkata tanpa melihatnya.
"Biar aku yang mengurusnya."
Yoongi membawa Jungkook yang lemas dan tidak berdaya, menjauh darinya tanpa penjelasan, meninggalkan dia terpuruk dalam kecemasan di belakang sana, sendirian.
Sera tidak bergerak di posisinya, duduk di lantai kamar mandi bersama kehampaan tanpa peri. Sampai-sampai dia tidak sadar ada sosok pria lain menghampiri, mengusap bahunya lembut dan hati-hati.
"Sera, kau tidak apa-apa?"
Sera tidak sempat terkejut, terperangkap dalam manik mata yang menatapnya kelewat lembut. Air mata di kedua matanya mendadak penuh, berjatuhan meski dia tidak berkedip. Kemudian lengan hangat itu memeluknya, menghasilkan tangisan Sera yang panjang, menjabarkan segala ketakutan dan rasa cemas yang nyaris membunuhnya.
BẠN ĐANG ĐỌC
Crimson Autumn
FanfictionKetika rasa cemas lebih dekat dari detak jantungmu sendiri. -- Jeon Jungkook mempunyai kecemasan yang sulit dikendalikan, kecuali oleh seorang gadis yang ditemuinya di kantor, Cho Sera. Pertemuan pertama yang buruk membuat Sera membenci Jungkook, me...