1

682 143 66
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌷🌷🌷

Bunyi dentuman bass naik sampai membuat telinga nyaris tidak bisa mendengar apa pun, saat Sera muncul dari meja bar membawa minuman untuk para pelanggan di ruang kaca. Dia melirik kemeja ketat yang dipakainya, lalu mengancingkan kancing kedua paling atas, setelah memastikan manager kelab dan para kaki tangannya tidak ada yang melihat.

Sera menarik napas panjang satu kali, mengingat pekerjaan beresiko yang dia ambil tanpa bisa memilih lebih. Semenjak resign dari perusahaan baja tempo hari, dia sudah kehilangan kesempatan bekerja di perusahaan lain.

Lembaga penyalur cleaning service percaya pada rumor; dia menggoda Direktur, sebelum dipecat dengan tidak hormat, lalu namanya pun di blacklist.

Setelahnya hanya ini pekerjaan yang bisa dia dapat dari orang-orang disekitarannya, selain menjadi pengantar ramyeon dengan gaji rendah yang tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, terlebih bila ayahnya tengah mengamuk. Sera tidak pernah berencana berlama-lama bekerja di kelab, bila saja masa percobaan di JK Company berjalan lancar.

Suara tawa dan kekehan diantara desahan panjang terdengar menjijikkan dari sofa di ruang mewah itu, bau tembakau dan anggur kelas atas memenuhi sekelilingnya, begitu dia berdiri di depan para tamu yang memesan vanilla cranberry mimosa cocktail dan sparkling champagne.

"Pesanannya, Tuan." Sera menunduk seraya mengangsurkan nampan, beruntung dia telah mengancingkan kemeja sehingga pria-pria di sofa tidak bisa melihat private area selagi dia menunduk.

"Hai, Cantik. Aku butuh kentang goreng juga ternyata." Salah satu pria menyapa, gayanya seperti tikus kecil yang licik. Nada suaranya diberat-beratkan, dia tersenyum miring pada Sera selagi menyibak rambut gelapnya dengan jari-jarinya yang kurus.

"Porsi besar," tukasnya, seraya menunjuk pangkal pahanya yang terbuka.

Sera menatap datar pria berkaos Balenciaga hitam sebelum berlalu keluar, melangkah lebar-lebar kembali ke bar dan memesan kentang goreng. Wajahnya yang ditekuk otomatis dapat teguran dari Lee Hyun yang berjaga-jaga di sekitaran meja bar, terpaksa Sera menarik kedua sudut bibir sampai deretan gigi-giginya terlihat.

"Kau justru terlihat seperti psikopat dungu dengan senyummu itu."

"Dan psikopat dungu ini akan membunuhmu dengan serangga hidup di tenggorokanmu," sahut Sera. "Potong saja gajiku, rahangku keram kalau harus tersenyum terus-terusan."

Lee Hyun mendesis jengah, memperhatikan wajah Sera merah dan agak bengkak meski sudah ditutup bedak tebal.

"Dengan gaji penuh saja orang tua berengsek itu masih memukulimu, apa lagi dengan gaji setengah, Sera. Jangan-jangan besok kau sudah jadi bangkai dan dibuang di perbatasan."

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now