3

822 164 31
                                    


Sera tidak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan pria yang melecehkannya, setelah dia memilih langsung resign sewaktu pengaduannya dianggap fitnah dan tuduhan malah berbalik menyerangnya. Dia pikir Manager perempuan akan memberinya dukungan moril atas tindakan yang tidak pantas itu, tetapi pernyataan wanita 35 tahun itu justru terasa seperti pisau yang menggores kulit terdalamnya.

"Pikirmu kau siapa, menuduh Direktur Jeon melakukan pelecehan. Lebih masuk akal kau menggodanya duluan, lalu membuat rumor buruk ini demi peningkatan status sosialmu."

"Manager Donghye, aku tidak bohong—"

"Aku tidak bodoh, kasus seperti ini sering terjadi," sanggah Donghye. "Kenapa, rencanamu tidak berjalan lancar? Direktur Jeon tidak mungkin menyukai petugas kebersihan, minimal gadis seperti Choi Ryuna yang bisa sejajar dengan beliau."

Sera undur diri saat itu juga tanpa mengambil gaji terakhir, menghapus air mata, berusaha keras tidak menangisi dirinya sendiri. Setidaknya dia sudah membalas laki-laki itu, meski pukulannya di kepala Jungkook belum sepadan. Harusnya dia memukul Jungkook lebih dari sekali, jika perlu sampai mati sehingga tidak ada korban lain selain dirinya.

Kasus pelecehan marak akhir-akhir ini, tetapi pihak perempuan tidak bisa melaporkan sebab akan dianggap sebagai pertengkaran pasangan. Kehidupan bebas yang dianut negara maju itu menjadi penyebab para polisi malas mengurusnya, sebab tidak bisa dipungkiri ucapan Donghye tidak salah 100%.

Memang ada perempuan-perempuan yang mengaku dilecehkan, hanya karena pasangannya tidak sesuai harapan, kencan buta yang berakhir buruk atau sejenisnya.

Sekarang, saat dia tengah berusaha berdamai dengan semua hal buruk yang terjadi seharian, Sera justru bertemu Jungkook lagi di tempatnya bekerja, kelab Parkheur Paradise. Intensitas cemas dan takut terasa masih sama, meski Jungkook berusaha keras bersikap bersahabat. Pria itu membelanya dari para tamu kurang ajar di ruang VVIP, tapi itu tidak mengubah pandangan Sera terhadap Jungkook.

Sera mencoba mencari alarm tanda bahaya di tas, sewaktu Jungkook mengikutinya keluar kelab. Pria itu memaksa ingin mengantar, sekarang sudah pukul 11 malam. Diam-diam Sera mengetik nomor pusat bantuan, bersiap menekan tombol hijau, tetapi Jungkook tiba-tiba berubah pucat pasi dan muntah begitu saja.

Jungkook tampak berdengap dan sulit bernapas, memegangi kepala bagian kanan sambil meringis.

"Sera, aku benar-benar minta maaf," ujar Jungkook, entah untuk keberapa kalinya.

Sera bergeming, sementara suara Jungkook semakin meredup. Kemudian tubuh besar itu tersungkur ke depan, jatuh terkulai di lengannya, membuatnya tidak menemukan udara untuk bernapas. Selama sepersekian detik, Sera berpikir Jungkook sudah tidak bernyawa.

"Hei, Tuan—?!" Sera menepuk bahu Jungkook, berusaha menyingkirkannya dari lengan, bobot pria itu terlalu berat untuk dia tahan.

Sebelum otak Sera berpikir mencari pertolongan, teriakkan keras dari seorang pria di ujung jalan mengintrupsi kesunyian. Seolah-olah muncul begitu saja, menghenyakkan Sera dalam satu dorongan sampai dia terjungkal ke belakang.

"Apa yang kau lakukan pada adikku?!" bentak pria itu, sembari menepuk pipi Jungkook yang terlihat kian pucat. 

"Jungkook, bangun!—kau, cepat panggil ambulan!" bentak Jimin pada Sera sebelum menggendong Jungkook di punggungnya, menjauh dari bekas muntahan Jungkook.

Butuh dua menit bagi petugas penyelamat datang dengan ambulan, Jungkook segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara Jimin menatap tajam pada Sera, meneliti gadis itu secara seksama.

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now