7

356 95 18
                                    


"Tuan Muda Jeon, nona Sera sudah siap." Hayeon muncul dari ambang pintu kamar Sera dan menghampiri Jungkook yang duduk menunggu di kursi selasar, setelah dia selesai membantu Sera bersiap dan memakai make up.

"Terima kasih, Hayeon."

Hari ini pernikahan Jimin dan Bora dilangsungkan, hanya dihadiri oleh anggota keluarga inti dan kerabat dekat, padahal Han Soohee telah menyiapkan perayan besar di gedung RKIVE. Secara mengejutkan, Jimin memangkas tamu undangan sehari sebelum pesta, keputusan itu sontak membuat Soohee sedikit kesal walaupun pada akhirnya dia menyetujuinya.

Dan hari ini, sejujurnya Jungkook was-was tentang bagaimana Sera saat melihat pernikahan Jimin, meskipun dia tahu Sera telah melewati banyak terapi dan berbesar hati menerima kasih tak sampai pada sosok Park Jimin sebagai hal wajar. Tidak semua orang bisa mendapatkan happy ending dalam urusan percintaan, tapi tetap saja Jungkook khawatir Sera akan sedih lagi.

Melihat Sera menangis adalah hal yang Jungkook benci, apalagi saat dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk menenangkannya. Dia ingin Sera bahagia, hidup tenang di rumah dengan segala persiapan kuliah. Jungkook terlalu sibuk mengurus JK Iron & Steel, termasuk mengawasi anak perusahaan, dia tidak punya banyak waktu menemani Sera di rumah.

Namun, ada hal-hal yang terkadang masih sering Jungkook lupakan tentang sosok istrinya. Cho Sera sudah sering tertawa saat mereka bersama, gadis itu tidak lagi menolak untuk dipeluk atau saat dia menggandeng tangannya. Hubungan mereka berubah jauh lebih dekat dan hangat, tapi tiap mengingat perjanjian pernikahan tujuh bulan, maka kecemasan mengganggu Jungkook.

Dia menunda untuk masuk ke kamar Sera, berbalik, berkutat dengan pikiran-pikiran kusut yang diciptakan oleh psikisnya yang traumatik. Tenanglah, Jungkook berkata pada dirinya sendiri, kemudian dia terkejut saat seseorang menepuk bahunya di belakang.

"Jungkook!"

"Ya?" Jungkook otomatis berbalik, mendapati Sera berdiri di depannya.

Cho Sera muncul dalam dress caramel yang melukis lekuk tubuh di bawah lutut, tanpa lengan dengan outer tipis berhias mutiara, menutupi bahu sampai dada. Rambut panjangnya dicepol ke atas, wajah putih bersih tampak seperti salju dengan pipi merah muda, sementara bibirnya dipoles lipstick nude yang terlihat sangat pas.

Meskipun Sera sudah mengenakan high heels tujuh senti, dia tetap terlihat mungil berdiri di depan Jungkook yang berdiri tegap dan menjulang dalam setelan jas hitam tanpa dasi. Rambut Jungkook sudah dipangkas dan ditata rapi, membuat penampilan keduanya jadi sangat serasi.

"Apa ini cocok?" tanya Sera, mengarah pada pakaiannya. "Makeup-nya bagus tidak?"

"Cantik," jawab Jungkook, ikut tersenyum saat Sera tersenyum sampai garis mata gadis itu tinggal segaris.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Sera, setelah mereka hanya saling pandang selama tujuh detik tanpa dialog.

"Oke, kita berangkat."

Jungkook berjalan lebih dulu. Sera menyusul buru-buru karena langkah Jungkok mendadak jadi terlalu panjang dan cepat. Begitu tiba depan tangga Jungkook berhenti, melirik Sera yang ikut berhenti, berdiri di sebelahnya.

"Sera, tidak apa-apa 'kan?"

Sera mengernyit sebentar, sebelum akhirnya mengangguk samar. "Jungkook, bisakah kita tidak membahas hal ini lagi?"

"Aku hanya mengkhawatirkanmu."

"Bukan aku yang kau khawatirkan, tapi kau yang sedang cemas, Jungkook."

Crimson AutumnWhere stories live. Discover now