Chapter Twelve - RyuRen (RyuJinRj)

4.7K 91 0
                                    

Bxg
Age gap
Sugar babby Sugar mommy
Harsh words








Setelah kemarin Renjun sudah membeli apa yang dibutuhkan untuk memberikan sesuatu yang spesial untuk sang mommy.

Pagi ini Renjun bersiap dengan melakukan perawatan pada seluruh tubuhnya agar nanti saat bertemu dengan sang mommy, Ia terlihat lebih menarik.

Ditemani Haechan yang kemarin sudah membantunya mendapatkan sugar mommy, Renjun dan Haechan kini sedang berada disalah satu salon ternama dengan fasilitas lengkap.

Setelah hampir 3jam lebih melakukan perawatan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kini Renjun dan Haechan sudah pulang dan sedang berada di apartment milik Renjun.

"Ren". Haechan memanggil Renjun yang sejak tadi sibuk dengan ponsel dan televisi di depan sana mengabaikan Haechan yang hanya diam.

"Hmm". Renjun hanya bergumam karena kini Ia tengah fokus pada ponselnya.
"Ciuman yuk, kemarin lo janji mau ciuman sama gue. Dan gue juga janji mau nyepongin lo". Haechan berbicara sangat santai.

Renjun sendiri hanya tersenyum menatap Haechan.
"Ya udah ayo. Sini deh deketan sama gue". Renjun meminta Haechan untuk mendekat.

Posisinya mereka ada di kasur dengan Renjun yang duduk mengangkang dan Haechan sendiri juga mengangkang berhadapan dengan Renjun kaki mereka saling menindih.

Renjun menatap Haechan yang terlihat lucu dengan mata bulat rambut coklatnya yang sedikit panjang menutupi kening dan bibir yang mengkilap karena lipbam yang Haechan kenakan.

Renjun mencium sekilas bibir Haechan dan tersenyum.
"Manis, kaya biasa. Tapi kalo sekarang manis strawberry". Haechan tersipu mendengar ucapan Renjun.

"Pengen ganti rasa aja pas ciuman sama lo. Karena kan kalo sama Daddy gue, gue pake yang cerry". Renjun hanya mengangguk.

Setelahnya entah siapa yang memulai kini keduanya sudah berciuman dengan Renjun yang kini berada diatas tubuh Haechan, meraba setiap inci tubuh Haechan dari luar kemejanya.

Renjun menyentuh mulai dari leher turun hingga ke dada dan berhenti pada tonjolan kecil yang terlihat dari luar kemejanya.

Haechan mendesah tertahan saat Renjun dengan tiba-tiba mencubit putingnya dari luar kemeja.
Haechan mulai kehabisan nafas, Ia menepuk bahu Renjun untuk memberinya waktu bernafas. Renjun yang mengerti Haechan kehabisan nafas pun melepas ciuman mereka tapi tidak dengan tangan Renjun yang terus bergerilya di tubuh Haechan.

"Ahh Ren~, stophh ahh. Gue mau nyepongin lo aja. Gak mau yang lain dulu ahh". Renjun menghentikan gerakan tangannya yang mengusap paha dalam Haechan.

"Ya udah sini". Renjun beranjak dari atas tubuh Haechan dan duduk bersandar dikepala ranjang dengan kaki terbuka lebar. Membiarkan Haechan berada diantara kakinya.

Haechan membuka celana pendek dan dalaman Renjun dan menjatuhkannya dilantai.

Haechan menyentuh penis Renjun yang belum menegang sempurna membuat Renjun mendesis.

Haechan mengocok penis Renjun untuk membuatnya menegang sempurna dan setelahnya Haechan mendekatkan kepalanya mencium dan menjilat kepala penis Renjun, membuat Renjun menggeram nikmat.

Haechan mulai mengulum penis Renjun dengan gerakan konstan membuat Renjun mendesah keras dengan tangan ikut mendorong kepala Haechan untuk terus menghisap penisnya hingga menyentuh ujung tenggorokannya membuat Haechan selalu tersedak berkali-kali saat kepala Haechan ditekan kuat.

"Ahh Chan, gila. Makin hebat banget lo nyepongnya. Sering nyepongin daddy lo ya ahh anjing enak". Renjun terus mendesah.

Penisnya sudah mengeluarkan banyak precum. Rasa asin dari precum bercampur dengan liur Haechan membuat Haechan bersemangat mengulum penis Renjun. Haechan akui, meski badan Renjun kecil namun Ia memiliki penis yang lebih besar dari miliknya meski sebenarnya hampir sama besar.

All About You || Renjun With AllOù les histoires vivent. Découvrez maintenant