Thirty Eight - Markren

5.6K 91 0
                                    

Bxb
Harsh words

Incest🔞





"Kakak mau kemana malem-malem gini", tanya pemuda manis saat melihat sang kakak menuruni anak tangga dengan pakaian rapi.

"Kakak mau keluar sebentar ada urusan sama temen, kamu dirumah sendiri sebentar gak apa-apa kan? Beneran sebentar kok, gak sampe malem". Jawab sang kakak yang sudah berada dihadapan Renjun yang sudah mengenakan piyama.

"Jangan malem-malem beneran ya kak~, aku takut kalau hujan terus ada petir, kan mama sama papa lagi gak di rumah, beberapa hari ini. Soalnya kalau dilihat diluar udah mendung." Pinta sang pemuda manis pada sang kakak.

"Iya, nanti sebelum hujan kakak udah di rumah, ya sayang cantiknya kakak". Sang kakak mengusak rambut sang adik manisnya kemudian mengecup bibir adik manisnya.

"Kakak berangkat ya? Kunci semua pintu ya, kakak bawa kunci sendiri biar nanti kakak gak ganggu kamu, kalau kamu udah tidur, ya cantik", kecupan di kening diberikan sang kakak sebelum benar-benar keluar dari rumah mereka.

Renjun, pemuda manis yang baru berusia 19 tahun itu adalah salah satu mahasiswa di Universitas ternama bernama Neo. Renjun sendiri memiliki seorang kakak lelaki bernama Mark yang juga menenpuh pendidikan di Universitas yang sama dengan Renjun.

Renjun dan Mark memiliki jarak usia 3 tahun. Mark sangat menyayangi sang adik, sejak kecil Mark selalu menjaga Renjun karena orang tua mereka yang sibuk bekerja. Semakin dewasa rasa sayang Mark terhadap Renjun berubah menjadi perasaan sayang dan cinta terhadap pasangan, bukan lagi rasa sayang seorang kakak kepada adiknya.

Namun semua itu, masih Mark sembunyikan rapat-rapat hingga kini. Namun perlakukan yang selalu Mark berikan kepada Renjun terkadang membuat Renjun bertanya-tanya, apa perlakuan seorang kakak ada yang seperti Mark, selalu mencium bibir sang adik dan menjadikan Renjun sebagai bahan fantasi untuk memuaskan diri.

Renjun tau, jika Mark selalu mendesahkan namanya saat memuaskan dirinya sendiri, karena Renjun saat itu tengah berada di kamar sang kakak untuk menyuruh sang kakak makan malam bersama kedua orang tua mereka namun saat Renjun akan mengetuk pintu kamar mandi sang kakak, justru Renjun mendengar sang kakak tengah mendesahkan namanya berulang-ulang dengan banyak kata-kata kotor yang keluar dari mulut sang kakak.

Kembali pada Renjun yang kini masih dirumah sendiri karena sang kakak belum kembali dari acara entah apa Renjun tak tau.<br />Renjun sedikit menggigil merasa takut, karena kini di luar tengah hujan deras dengan suara petir menyambar dengan suara keras.

Lampu rumah tiba-tiba mati, membuat Renjun berteriak keras karena ketakutan sambil menenggelamkan dirinya pada selimut tebal yang Ia kenakan.
"AAAAA, KAK MARK, RENJUN TAKUT, HIKS".
"Kak Mark kapan pulang hiks, Renjun takut kak, hiks". Renjun menangis ketakutan.

"Hei sayang, ini kakak", Mark membuka gundukan selimut berisi Renjun, membuat Renjun seketika bangun dan memeluk tubuh Mark yang lumayan basah.

"Jangan dipeluk sayang, baju kakak basah", sambil melepas berusaha melepas pelukan Renjun pada tubuhnya karena Ia takut akan membuat kesayangannya ini sakit karena kedinginan.

"Gak mau lepas, Renjun takut~. Tapi kenapa baju kakak bisa basah, kan kakak naik mobil", Rengek Renjun yang masih setia memeluk tubuh Mark yang basah.

"Ya gimana gak basah sih sayang, kakak buka pintu pagar kan harus turun dari mobil tapi kakak lupa kalau kakak gak masukin payung di mobil jadi basah deh", jawab Mark yang dibalas anggukan kepala Renjun di dadanya.

"Kakak mandi dulu terus ganti baju ya sayang, kamu juga ganti baju nih baju kamu jadi ikutan basah karena peluk kakak", Mark berucap dengan lembut dan sesekali mengusap punggung Renjun.

All About You || Renjun With AllWhere stories live. Discover now