Chapter Tweenty Five - Noren

5.4K 79 2
                                    

Bxb
Mpreg
Age gap
Pregnant Sex







"Sayang." Panggil Jeno begitu ia sampai dirumah. Tujuan utamanya adalah kamar dirinya dan sang suami tercinta. Ia berjalan menuju kakamar yang ada dilantai bawah, sebenarnya kamar keduanya berada dilantai atas, tapi karena Renjun sedang hamil, Jeno memutuskan untuk Renjun pindah kamar dilantai bawah.

"Cantik banget sayangnya mas Jeno." Renjun terkejut begitu merasakan perut buncitnya dilingkari oleh tangan kekar seseorang.
"Astaga mas Jeno." Jeno hanya tersenyum menampilkan matanya yang tertutup hingga membentuk bulan sabit.

Jeno mengusap perut buncit milik Renjun dari belakang. Ia begitu merindukan sang suami dan anak mereka yang berada didalam perut Renjun.

"Mau jadi pergi gak?"
"Pergi?" Renjun bingung, pasalnya ia tidak ingin pergi kemanapun hari ini, mengingat sang suami baru saja pulang dari New York.

"Kamu lupa ya sayang. Kita kan udah janji mau babymoon ke Dubai, dihotel bawah laut tempat pertama kali kita honeymoon." Oh astaga Renjun melupakan hal penting itu.

"Oh astaga mas, maaf. Aku beneran lupa kalo kita ada janji mau babymoon. Gak sekarang kan mas, mas Jeno pasti capek dong habis dari New York masa mau langsung ke Dubai."

"Selama ada kamu, mas akan pernah capek. Capek mas hilang liat kamu." Pipi Renjun bersemu merah mendengar ucapan Jeno.
"Gombal." Tubuh Renjun dibalik dan kini keduanya berdiri berhadapan.

"Serius sayang. Capek mas pasti langsung ilang kalo udah ketemu kamu, kamu itu obat capeknya mas. Apalagi lagi waktu pulang sambutan yang kamu kasih selalu buat mas semakin hilangin capek mas. Senyuman kamu itu beneran ampuh sayang."

"Oh mas Jeno aku malu." Renjun langsung memeluk tubuh sang suami, pipinya benar-benar panas dan merah begitu mendengar pujian yang terlontar dari mulut Jeno.

Jeno itu laki-laki yang begitu lembut dan penyayang. Dia luar biasa mencintai Renjun sampai Renjun mendapat limpahan cinta dan kasih yang begitu banyak.

"Siap-siap yuk. Mas udah pesen semuanya." Renjun melongo mendengar ucapan Jeno, yang benar saja. Renjun yakin sang suami pasti lelah setelah perjalanan yang begitu.

"Mas Jeno pasti capek deh, besok aja gak apa-apa mas. Nunggu mas Jeno gak capek dulu."
"Udah dibilang obatnya mas itu manjur, pelukan dari kamu itu beneran ampuh sayang jadi udah gak capek. Ayo ah siap-siap, mas gak sabar mau babymoon sama kamu."

Renjun mengecup pipi Jeno, ia ucapkan banyak terima kasih pada sang suami yang begitu luar biasa ini. Renjun terkadang bingung, bagaimana cara dirinya berterima kasih pada Jeno yang sangat mencintai dirinya.

Jeno dan Renjun kini sudah berada dipesawat, mereka benar-benar langsung pergi untuk babymoon sesuai keinginan Jeno yang ingin segera bertemu dengan sang anak yang berada dikandungan Renjun.

Butuh waktu sekitar delapan jam lebih untuk sampai ke Dubai dan butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai dihotel yang sudah mereka pesan dari bandara.

Keduanya kini sudah berada disalah satu kamar hotel yang sudah Jeno pesan sesuai keinginan Renjun, yaitu kamar yang berada di bawah laut dengan view jendela transparan yang bisa melihat lumba-lumba dan ikan lainnya yang melintas.

"Mandi dulu mas, habis itu istirahat. Mas Jeno pasti capek banget kan. Tadi dipesawat aja mas Jeno tidur pulas banget."
"Maaf ya sayang, tadi waktu dipesawat mas malah tidur." Jeno memeluk tubuh Renjun untuk meminta maaf.

"Harusnya aku yang minta mas, mas Jeno pasti capek banget habis dari New York tapi langsung pergi ke Dubai kaya gini."
"Kamu gak salah sayangku, mas seneng banget bisa pergi sama kamu ketempat dimana kita menghasilkan

All About You || Renjun With AllWhere stories live. Discover now