Chapter Fourteen - Jaeren

4.9K 93 2
                                    

Bxb
Cheating
Age gap
ABO









Reece, seorang omega laki-laki yang memiliki wajah cantik, dengan mata seperti rubah dengan taburan bintang di dalamnya, pipi gembil dengan warna merah alami serta bibir plum yang menggoda siapa saja untuk menciumnya, tidak terkecuali sang ayah tiri.

Jeremy seorang alpha yang kini menjadi ayah sambung bagi Reece, namun siapa yang menyangka jika Jeremy sebenarnya tak pernah benar-benar mencintai sang istri Windy yang tidak lain adalah ibu kandung Reece. Jeremy menikahi Windy dengan maksud untuk bisa dekat dengan sang pujaan hati. Jahat memang tapi seperti kenyataannya, Ia tak mencintai Windy sedikit pun, karena rasa cintanya sudah habis diberikan kepada Reece.

Jeremy yang sekarang menjadi ayah sambung Reece sudah menikah selama 4 tahun dengan ibu Reece, dan selama itu pula Jeremy tak benar-benar cinta terhadap Windy. Awal mula Jeremy jatuh cinta dengan Reece adalah saat Jeremy memesan jas pada ibunya Reece, disana Jeremy melihat Reece yang masih duduk dibangku sekolah atas datang menemui sang ibu dengan seorang temannya yang sekarang menjadi kekasih Reece.

Singkatnya Jeremy langsung menaruh hati pada Reece, namun Jeremy sadar jika Ia pasti akan ditolak jika mendekatinya jadi Ia berinisiatif untuk mendekati Reece dengan cara lain yaitu dengan menjadi ayah sambungnya, setidaknya Ia bisa jauh lebih dekat dengan Reece, dan itu membuat Ia senang. Begitu lah awal mula Jeremy cinta kepada Rerece.

Reece sendiri masih seorang mahasiswa semester 4 jurusan seni musik. Reece juga sudah memiliki kekasih yang bernama Naja. Naja juga seorang alpha sama seperti Jeremy. Dan mereka telah menjalin hubungan cukup lama sekitar 3 tahun dari mereka masih sama-sama berada di sekolah menengah atas.

"Kak, maaf ya. Mama harus pergi ke China sekitar 1 bulan karena Kakek kamu sakit parah. Mama gak bisa kalo gak dateng, karena orang tua mama kan tinggal kakek aja. Jadi kamu dirumah sama papa Jeremy ya kak, karena papa Jeremy gak bisa ikut karena ada kerjaan disini yang gak bisa ditinggal. Kakak gak apa-apa kan?" Windy merasa menyesal meninggalkan sang anak.

" Gak apa-apa ma, tenang aja. Ada papa Jeremy kan. Lagian ntar aku juga bisa jalan-jalan sama Naja atau sama temen kalo bosen dirumah. Bisa nyuruh Naja nginep juga kan ma, ntar Naja tidur di kamar tamu". Renjun berbinar saat meminta ijin untuk Naja menginap.

"Boleh kok, kamu boleh ajak temen kamu maen atau nginep. Tapi kalo lagi heat, jangan suruh Naja dateng loh ya, minta sama Yordan temenin kamu. Supresant nya nanti mama simpen di tempat obat ya". Reece mengangguk.

"Mama pergi dulu ya kak, kakak baik-baik dirumah. Nurut sama papa Jeremy". Reece tersenyum lembut kearah Windy. "Iya ma, iya. Mama tenang aja sama aku, aku pasti bisa jaga diri". Windy memeluk tubuh Reece sebelum pergi.

"Oh iya, papa Jeremy masih dikantor karena ada kerjaan yang belum selesai gitu katanya, jadi kamu sekarang dirumah sendiri dulu gak apa-apa kan?". Reece menggeleng kecil dan tersenyum.

"Gak apa-apa, ya udah kalo gitu mama buruan berangkat sana ntar telat loh". Windy memeluk Reece kembali dan mengecup kening dan pipi Reece. "Mama berangkat ya". Reece mengangguk. "Iya ma, salam buat kakek semoga cepet sembuh". Windy tersenyum dan berjalan keluar rumah menuju mobilnya.

Setelah Windy pergi, kini Reece dirumah sendirian. Ia tak banyak melakukan sesuatu karena memang Ia masih libur kuliah dan Naja sedang membantu sang ayah di perusahaannya dan teman-temannya sudah memiliki agenda masing-masing, jadi terpaksa Ia berdiam diri dirumah.

Saat Reece akan mengambil minum di dapur, Reece dikejutkan dengan bau pheromones yang masuk ke indera penciumannya. Aromanya sangat kuat hingga membuat Reece sedikit pusing dan sesak nafas. Reece berpegangan pada meja karena bau pheromones nya benar-benar sangat menyengat.

All About You || Renjun With AllWhere stories live. Discover now