Chapter Tweenty Six - Noren

4.6K 85 0
                                    

Kingdom
Bxb













"Kalian tau tidak kalo pangeran Lee akan segera naik tahta menjadi raja". Ucap salah satu pelayan yang berada disana.
"Benarkah, wah aku sungguh tidak sabar menanti kenaikan tahta pangeran Lee. Pangeran Lee pasti akan terlihat sangat tampan sekali dengan pakaian kebesaran raja". Ucap pelayan lain lagi yang berada disana.
"Tentu saja, pangeran Lee itu benar-benar definisi tampan yang sesungguhnya. Jika aku seorang bangsawan aku akan dengan senang hati mendekati pangeran Lee". Pelayan lain yang berada disana menjawab lagi.
"Tapi yang aku dengar pangeran Lee juga memiliki ketertarikan dengan seorang laki-laki juga". Pelayan yang pertama bersuara tadi benar-benar seperti biang gosip karena mengetahui hal-hal yang termasuk keranah privasi.

"Kalo begitu aku juga bisa ya menjadi selir pangeran Lee setelah pangeran Lee naik tahta". Jawab pelayan laki-laki yang ikut bergabung disana.
"Bermimpi saja kau, kita hanya pelayan. Tidak ada yang akan melirik kita dari tahta yang setara dengan pangeran. Yang melirik kita itu hanya para prajurit". Pelayan perempuan disana menjawab kembali.
"Renjun, kenapa kau diam saja". Tanya si pelayan laki-laki.
"Tidak apa-apa, hanya saja aku takut dipenggal jika ada yang mendengar kita membicarakan tentang pangeran Lee". Jawab Renjun penuh kelembutan.

"Sebenarnya kita juga takut, hanya saja ini pangeran Lee. Sangat sayang jika dilewatkan begitu saja". Ucap si pelayan perempuan.
"Ya terserah kalian saja. Tapi boleh aku tau, darimana kau tau jika pangeran Lee memiliki ketertarikan terhadap laki-laki juga". Jawab Renjun penasaran.
"Beberapa kali pangeran Lee kedapatan tengah berciuman dengan seorang laki-laki berjubah di taman belakang istana. Dan dari yang mereka lihat laki-laki itu orang yang sama tapi wajahnya tak pernah terlihat karena si laki-laki menggunakan topeng rubah". Renjun tersedak liburnya sendiri begitu mendengar cerita salah satu pelayan disana.

"Siapa yang pernah melihat pangeran Lee berciuman". Renjun lama-lama penasaran juga dengan cerita pangeran Lee ini.
"Ada beberapa prajurit yang tengah berjaga disekitar istana yang melihat". Renjun mengangguk paham.
"Tapi, bagaimana bisa para prajurit mengira bahwa yang bersama pangeran Lee itu laki-laki karena tadi katamu orang itu menggunakan topeng". Tanya Renjun penasaran.

"Karena katanya jika ia perempuan akan sangat kesulitan menggunakan jubah. Dan lagi pakaiannya juga pasti terlihat dari luar jubah jika ia perempuan". Ah Renjun mulai paham kini. Jadi mereka hanya berspekulasi saja.

Siang ini, dapur cukup ramai karena akan ada perjamuan makan malam untuk raja dari kerajaan seberang, sehingga Renjun dan para pelayan tengah sibuk mempersiapkan segala macam makanan yang dapat menggugugah selera para tamu yang datang. Saat Renjun tengah sibuk menyiapkan bahan untuk membuat makanan penutup tiba-tiba ada seorang prajurit yang datang dengan tergopoh-gopoh memanggil nama Renjun.

"Renjun, Renjun. Dimana Renjun". Prajurit itu bertanya

pada pelayan yang berada disana.
"Aku melihat dia tengah menyiapkan bahan untuk makanan penutup dibelakang sana. Memang ada apa kau mencari Renjun". Si pelayan yang ditanyai berbalik bertanya.
"Pangeran Lee ingin Renjun ke kamarnya dengan teh camomille dan kudapan manis yang selalu dia buat untuk Raja dan Ratu. Kalo begitu aku mencari Renjun dulu, terima kasih untuk informasinya". Prajurit itu pergi dari sana dan menuju kebelakang dimana Renjun berada.

"Renjun". Renjun menatap kearah orang yang tengah memanggilnya.
"Ya". Prajurit itu mendekat kearah Renjun membuat Renjun mengernyit.
"Pangeran Lee, memerintahkan aku untuk memanggilmu". Sang prajurit masih sibuk menatap wajah Renjun yang ternyata sangat manis dan tampan diwaktu bersama.
"Kenapa pangeran Lee memanggilku, perasaan aku tak membuat kesalahan". Prajurit tadi tersadar dari lamunannya.

"Bukan. Maaf membuatmu bingung. Aku baru saja melamun". Renjun tersenyum.
"Tidak apa-apa. Jadi tujuanmu mencariku". Si prajurit

tadi menepuk keningnya.
"Pangeran Lee ingin kau datang sekarang dengan teh camomille dan kudapan yang selalu Raja dan Ratu". Renjun terkejut mendengarnya. Yang benar saja, pangeran Lee yang baru pagi tadi menjadi bahan gosip para pelayan karena akan segera naik tahta. Renjun mengangguk dan meminta prajurit itu kembali ke pangeran Lee untuk menunggunya beberapa saat karena kudapannya sebentar lagi selesai. Prajurit tadi pamit dari hadapan Renjun untuk memberitahu kepada pangeran Lee.

All About You || Renjun With AllTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon