Thirty Nine - Taeren

3.6K 68 0
                                    

Bxb
Harsh words
Age gap







Renjun, salah satu murid SMA Neo yang terkenal selalu membuat onar, mulai dari membolos dan berkelahi, merokok bahkan balapan liar saat di jam luar sekolah. Namun demikian Ia tetap selalu banyak di puja mulai dari wanita hingga lelaki.

Bahkan banyak wanita yang rela mengangkang di depannya untuk menarik perhatiannya.
Renjun yang mendapat hal seperti itu jelas tak akan menolaknya, bukan? Diberi daging segar siapa yang tidak mau.

Hampir semua primadona sekolahnya pernah Ia cicipi, toh mereka yang meminta. Jadi Renjun sebagai lelaki yang memiliki hasrat tinggi di goda seperti itu jelas saja menerima. Hitung-hitung Ia merasakan penisnya di jepit vagina. Renjun itu bisa sebagai seorang Biseksual, Ia akan dengan senang hati membuat para wanita mendesah karenanya tapi terkadang Ia juga senang di buat menjerit oleh para dominan.

"Kamu lagi kamu lagi, sekarang apa lagi." Sang guru bertanya dengan nada frustasi melihat muridnya ini hampir setiap hari keluar masuk keuangannya hanya untuk mendapat sanksi.

Tapi tetap saja, sang murid tak kapok melakukannya.
"Dia yang mulai, gue lagi makan tiba-tiba di tonjok. Ya, gue bales, gue gak terima Dia ngehajar gue". Renjun berusaha memberi tau apa yang sebenarnya terjadi pada sang guru.

"Kamu balesnya berlebihan, sampe buat anak orang masuk rumah sakit begitu." Sang guru masih memberitahu pada Renjun jika perbuatan nya itu salah apalagi sampai hampir membunuhnya.

Renjun enggan untuk menanggapi ucapan sang guru, Ia hanya menatap datar sang guru, merasa sebal karena Ia disalahkan kembali. Padahal kan dia yang menghajar Renjun dan Renjun hanya membalas.

"Memang kenapa dia bisa hajar kamu." Sang guru bertanya kembali.
"Dia marah karena pacarnya gue ewe." Jawab Renjun dengan santainya.

Sebelum sang guru menanggapi, Renjun terlebih dulu memotong pembicaraan nya.
"Jangan dipotong dulu, gue belum selesai ngomong. Pacarnya dia sendiri yang dateng ke gue buat diewe, dengan alasan dia pengen kaya temen-temennya yang pernah gue ewe. Gue sebagai lelaki ya, gue punya hormon tinggi di mintain kaya gitu, jelas gak nolak. Orang enak begitu, masak nolak. Gila aja gue." Ungkap Renjun panjang lebar dengan santainya hingga tak menyadari perubahan wajah pada sang guru, yang awalnya terlihat datar seperti biasa sekarang ini terlihat seolah tengah menahan amarah, rahang mengeras, tangan yang terkepal kuat dan tatapan yang tajam serta gigi bergemelutuk menahan amarah.

Tak!

Suara itu terdengar dan menyadarkan Renjun dari ungkapan panjang lebarnya pada sang guru yang sepertinya memancing amarahnya.
Sial sekali, mulutnya ini terkadang akan sedikit ember saat membicarakan soal sex.

Renjun meneguk ludahnya kasar, saat memperhatikan wajah sang guru sudah benar-benar menakutkan, Ia menatap Renjun tajam membuat Renjun sedikit menciut di buatnya.

"Saya selalu bilang kan sama kamu, berhenti seperti itu, Renjun? Kamu benar-benar membuat saya kehabisan akal untuk memberikan kamu hukuman. Diberi hukuman dari yang ringan sampai yang kamu di skors pun tak membuatmu jera." Sang guru memijat pelipisnya karena pusing menghadapi Renjun yang seperti itu.

Ceklek.. Ceklek..

Suara pintu dikunci membuat Renjun menoleh menatap pada sang guru, dengan tatapan bingung. Mengerti dengan tatapan yang Renjun berikan membuat sang guru, berjalan mendekatinya dan berbisik. Jika sudah seperti ini Renjun harus siap menerima lubangnya sakit dan Ia harus mulaio bersikap manis dengan menggunakan kata-kata yang selalu Ia gunakan saat bersama Taeyong di rumah.

"Saya harus hukum kamu, sampai kamu tidak dapat berjalan berhari-hari. Jadi siapkan diri kamu, my fiance."
Sialan sekali, karena mulutnya yang berbicara tanpa rem, membuat Ia harus di hukum oleh sang guru yang juga tunangannya.

All About You || Renjun With AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang