🎮 20 • Perahu Karam? 🎮

19 2 0
                                    

Ada yang berbeda, begitulah pikir netizen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang berbeda, begitulah pikir netizen. Semenjak 'by one' terakhir itu, Rolan dan Maira jarang sekali terlihat dalam satu frame. Terlebih, pihak gadis selalu memberikan balasan yang kurang enak didengar setiap kali membahas Rolan, padahal sebelumnya ia memilih diam. Ah, ini entah perasaan mereka saja, atau mungkin memang benar kalau hubungan keduanya merenggang?

"Rolan mana?" Maira melisankan salah satu kalimat di kolom komentar. "Ya, mana aku tau, Guys. Memang aku maknya?"

Tak lama kemudian, gadis itu beralih membacakan komentar berikutnya. "Lagi marahan sama Rolan, ya?"

"Nggak, kok," Maira lekas menyanggah, "kata siapa?"

Masih banyak orang yang gaduh bertanya, ia pun berniat menerangkan. "Udah, udah, nggak ada yang marahan. Lagian, kalau mau marahan juga memangnya aku siapa, Guys, sampe berani marah sama pro player?" Maira tertawa pelan, tak habis pikir dengan beragam asumsi penonton. "Kalian, nih, ada-ada aja, deh."

Aneh, tak biasanya Maira mau repot-repot menjabarkan sesuatu. Namun, sebab jawaban itu pula, netizen yang semula berbondong-bondong menjadi mak comblang, kini mendadak dibuat kecewa. Bukankah kalimat tersebut seakan-akan menegaskan bahwa Maira tak punya hubungan apa pun dengan Rolan?

Tidak sebatas itu, masalahnya kemarin juga mereka sempat menyaksikan Maira menerima panggilan misterius. Ya, kebanyakan penonton menduga bahwa sosok di baliknya adalah orang dekat, mengingat Maira memanggilnya dengan sebutan kakak.

Namun, jika memang benar gadis itu sedang berkomunikasi dengan saudara kandung, lantas mengapa pula ia harus berbisik dengan tampang malu-malu, seolah-olah tak ingin percakapannya diketahui publik? 'Eh, bentar, ya, Kak. Aku lagi live. Nanti aku telpon lagi', begitulah katanya. Jadi, netizen menduga bahwa orang tersebut adalah bagian dari privasi, alias 'kakak' dalam artian lain.

"Oke, sampe sini paham. Apakah perahu kita akan karam, Guys?"

"Sialan, gue jadi ikutan galau."

"Eh, ada apaan, nih? Gue ketinggalan info."

"Gawat, nih, bau-bau perahu karam."

"Belum juga berlayar, masa udah mau karam?"

Beruntung, waktu telah menyelamatkannya dari 'sergapan massa', sehingga Maira tak perlu menggubris. Pas sekali, ia bisa langsung mengakhiri live streaming karena dua jam pun telah berlalu. "Oke, Guys, kita udahan dulu, ya. Makasih banyak buat yang udah nonton hari ini, makasih banyak juga buat yang udah nge-gift. Sehat-sehat kalian, ya. Semoga lancar rezekinya." Maira tersenyum manis sambil melambaikan tangan. "Thank you, Semua! Sampe ketemu besok."

Usai berpamitan dari dunia maya, Maira lekas beranjak menuju kamarnya. Niat hati ingin mengistirahatkan raga, tetapi nyatanya ada dering telepon yang mencegah. Ah, awalnya, ia memasang raut malas. Namun, setelah mengetahui nama si pemanggil, gadis itu tiba-tiba saja membelakakan mata.

Calcoon vs Everybody ✔️ [END]Where stories live. Discover now