🎮 32 • Dilanda Kerinduan 🎮

18 2 1
                                    

Menjelang babak playoff, Rolan dan Maira terpaksa mengurangi intensitas komunikasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjelang babak playoff, Rolan dan Maira terpaksa mengurangi intensitas komunikasi. Semua tim sedang berlomba-lomba mempersiapkan diri sebaik mungkin, Maira juga paham kalau lelaki itu butuh fokus penuh demi mengejar juara. Tak apa, yang terpenting mereka tetap saling mengabari.

Rolan:
Aku lagi scrim, ya.

Terkadang, Maira tak tega membayangkannya karena selain berlatih keras, Rolan juga masih harus berhadapan dengan ekspektasi penggemar yang terlalu tinggi. Faktanya, lelaki itu memikul beban berat dan ditekan dari segala arah.

Hanya karena performa Rolan dinilai tak stabil, banyak netizen melarang coach tim Majestic menurunkannya di babak playoff mendatang, bahkan mereka terang-terangan mengusulkan supaya HELICAL diganti oleh pemain cadangan--yang menurut penonton--punya potensi lebih baik.

Ya, deretan komentar, seperti '#helicalout', 'Helical nggak bisa main', 'Helical nggak guna', 'Helical cuma jadi beban tim', 'memang udah paling bener buang Helical kalau tim Majestic mau menang', dan semacamnya memang tak bisa dihindari karena manusia mustahil mengendalikan ketikan manusia lain. Namun, bagaimana bisa Maira tenang-tenang saja setelah membaca semua itu?

Telanjur geram, Maira sampai menegur beberapa akun yang dirasa agak keterlaluan dalam berkomentar. Namun, tak disangka, ternyata Rolan justru melarangnya menanggapi, sekalipun sudah menggunakan bahasa yang sopan.

"Hapus aja balesannya, Yang, nggak papa. Nanti malah kamu yang ikut diserang."

Ya, pahitnya dunia pro scene memang seperti itu. Rolan--yang sudah lama terjun di skema kompetitif--tahu betul bahwa meladeni hate comment tak'kan berefek apa-apa. Sebaliknya, justru akan mengundang lebih banyak lagi komentar serupa.

Jujur saja, hukum rimba yang berlaku di sana. Siapa yang kuat, dia yang bertahan. Jadi, jika sampai kalah bersaing, maka siap-siap saja dijadikan camat alias cadangan mati.

Maira:
Semangat, Ayang🤍

Ini aku juga baru nyampe di kantor Ostar.

Ada endorse sama photoshoot bareng Icha.

Tak ingin mengganggu lagi, Maira lekas menyimpan ponselnya. Ia beralih menghampiri Wenda dan Icha yang tampak sedang berdiskusi terkait pemotretan merchandise.

"Jadi, barangnya, tuh, ada beberapa, mulai dari jersey edisi terbaru, jaket, terus ada outer, topi, sama gelang juga. Nah, ini rencananya nanti kalian bakal ada foto terpisah sama foto gabungan." Talent manager itu menjelaskan.

Usai diberi instruksi, Maira mendapat giliran pertama untuk foto terpisah, sementara Icha memperhatikan dari bangku belakang. Penuh persiapan, para kru dengan sigap membenahi saat rambut Maira dirasa agak kusut, pun langsung memberitahu jika ada kerutan pada jersey yang dirasa kurang enak dipandang.

Calcoon vs Everybody ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang