03 Anda akan segera mati

21.3K 2K 13
                                    

"Bagaimana hasilnya?"

"Maaf."

Rhys menundukkan kepalanya, dia menjawab dengan suara rendah.

Pelayan yang mengantarkan makanan melakukan bunuh diri saat itu juga, begitu juga dengan kokinya.

Sulit baginya untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap racun yang di makan oleh adiknya.

Dia juga bertanya pada para kakaknya, namun yang di dapatkan hanyalah kebisuan dan omong kosong.

Tatapan mata Rhys menjadi tajam, dia mengepalkan tangannya dengan kuat.

Dia merasa sangat tidak berguna sebagai seorang kakak yang tidak bisa melindungi adiknya.

Puk puk.

"Tidak apa-apa, kau sudah melakukan yang terbaik."

Rune menepuk pundak Rhys yang terlihat murung.

Sebagai seorang pembaca, Rune mengetahui siapa dalang dari kejadian tersebut.

Rhys menatap wajah Rune yang terlihat santai, dia pun memalingkan wajahnya ke samping.

Ekhem.

"Aku tahu itu."

Rhys mengeluarkan batuk palsu, lalu berkata dengan suara tenang.

Dia merasa malu karena dia merasa seperti anak kecil yang di tenangkan oleh orang dewasa. Padahal, dialah seorang kakak di antara mereka berdua.

Rune mengernyit.

'Sepertinya, suasana hatinya sudah lebih baik.'

"Rune."

Rhys memanggil nama adiknya dengan ragu-ragu. Dia ingin membicarakan hal serius sekaligus menyebalkan.

"Katakan saja."

Rune menyahuti panggilan Rhys. Lalu, matanya melirik ke arah pintu, menunggu kedatangan Noah. Perutnya sudah berbunyi sejak tadi, minta untuk di isi.

"Aku mengajukan sebuah permintaan pada bajingan itu! Untuk menyelidiki tentang kejadian yang kau alami."

Suara Rhys terdengar rendah seperti menahan amarah, tatapan matanya sedikit lebih tajam.

"Kau tahu, bajingan itu berkata bahwa kejadian yang kau alami bukanlah urusan ku!"

"Bajingan berengsek! Kau adalah adikku, tentu saja hal itu juga menjadi urusan ku! Sialan!"

Rune merasa tertegun melihat tatapan mata Rhys yang terlihat menyeramkan.

Dia tahu siapa bajingan yang di maksud oleh Rhys. Orang itu merupakan Raja kerajaan Scorpio, sosok ayah yang meninggalkan mereka berdua sejak kematian sang ibunda.

Tapi, melihat Rhys yang meluapkan emosi di depannya, membuat dirinya bingung harus berbuat apa.

Sungguh, setidaknya biarkan dia makan dulu sebelum berpikir.

'Noah, segeralah kembali.'

Rune menghela napas. Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Rhys.

"Tidak apa-apa, aku akan mengurusnya nanti."

Rhys mematung di tempat. Emosi yang dia keluarkan seketika menguap begitu saja.

"Aku bukan anak kecil."

Rhys memasang wajah datar. Suara yang dia keluarkan terdengar ketus. Namun, dia tidak menepis tangan Rune dari kepalanya.

Tap tap.

"Saya kembali Pangeran."

"Noah."

Rune menarik kembali tangannya, melihat Noah yang datang dengan troli makanan.

Noah mengerutkan kening, dia merasa bingung dengan tatapan tajam yang di berikan pangeran ke-4 untuknya.

'Apa terjadi sesuatu selama aku pergi?'

Noah merasa ada masalah hingga menyebabkan wajah pangeran ke-4 terlihat kesal dan suram.

Dia ingin bertanya, namun sebagai seorang pelayan dia tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam urusan anggota keluarga Kerajaan.

Tugasnya hanyalah melayani.

Noah memberikan secangkir teh hangat pada Rune, lalu menaruh meja kecil di atas kasur. Kemudian, menyiapkan makanan di atasnya.

"Silahkan di nikmati, Pangeran."

"Tentu."

Rune merasa lebih baik setelah minum teh hangat, lalu dia makan dengan etika kerajaan sesuai dengan ingatan yang dia miliki.

"Pangeran, saya telah memanggil tuan Ophir untuk memeriksa kondisi anda. Mungkin, beliau sebentar lagi akan tiba di Istana Lunar."

Pergerakan tangan Rune yang hendak memotong daging terhenti, mendengar suara Noah yang menyebutkan nama yang tidak asing.

Ophir, merupakan salah satu marga dewan ke-tujuh kerajaan Scorpio yang memiliki kekuatan pemulihan.

Orang itu yang memberitahu pangeran ke-5 bahwa dia sudah kehilangan sihirnya.

"Rune, ada apa?"

Rune menghiraukan ucapan Rhys yang bertanya padanya. Tatapan matanya kini tertuju pada pisau makan yang berada di tangan kanannya.

Awalnya dia berpikir kehadiran dirinya yang memasuki tubuh pangeran ke-5 sudah mengubah prolog awal cerita novel Mahkota Berdarah.

Tanpa di sangka, ternyata dia baru saja akan memasuki awal dari prolog novel.

Tok tok tok.

'Sialan!'

'Biarkan aku makan dengan tenang!'

* * *

Cerita Vala yang ini seru nggak?

See you🤗

Danaus Plexippus Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz