14 Manja

13.1K 1.6K 10
                                    

Tap tap tap.

Rhys menaiki tangga dengan cepat, melupakan tubuhnya yang berkeringat dan penampilannya yang berantakan akibat berlatih pedang.

Arthur dan Himne juga melakukan hal yang sama, mereka mengikuti langkah kaki Rhys di belakangnya.

Sempat terdengar suara ledakan keras, lalu mendapat kabar bahwa pangeran ke-lima terluka akibat ledakan tersebut.

Membuat mereka bergegas cepat menuju kamar pangeran ke-lima.

Prajurit yang berjaga di depan kamar pangeran ke-lima, segera membungkuk hormat lalu membuka salah satu pintu aga pangeran ke-empat bisa masuk ke dalamnya.

Rhys masuk ke dalam kamar dengan suara langkah berat dan napas yang memburu.

Tatapan matanya melihat sang adik sedang berbaring di kasur dengan balutan kain di kepalanya dan terdapat luka di bagian lengannya yang sedang di obati oleh Lucian.

Rahangnya mengeras, kedua tangan terkepal erat, dan matanya sedikit memerah dengan tatapan tajam.

"Saya memberi hormat pada bintang kerajaan."

Semua orang yang berada di sana langsung memberikan hormat melihat Rhys yang masuk ke dalam.

Rhys mengabaikan mereka semua, tatapan matanya langsung tertuju pada Noah yang berdiri dengan balutan kain di tangannya.

Rhys mengambil langkah maju, lalu meraih kerah baju Noah secara paksa.

"Katakan padaku, apa yang terjadi pada Rune?!"

"Pangeran!!"

Mael dan Arthur bergerak untuk memisahkan mereka berdua.

Noah menatap mata merah Rhys yang penuh dengan kemarahan.

Dia tidak membela diri saat kerah bajunya di tarik paksa, kejadian yang menimpa pangeran ke-lima merupakan kesalahannya karena telah lalai dalam melindungi.

Noah menundukkan kepalanya.

"Saya minta maaf, pelayan tua ini telah melakukan kesalahan."

Ekspresi wajah Rhys terlihat semakin buruk melihat Noah yang menunduk.

"Pangeran, tenangkan diri anda."

"Pangeran, tolong jangan membuat keributan di sini."

Suara Mael dan Arthur saling bersahutan untuk menenangkan kemarahan dari pangeran ke-empat.

"Pangeran, tolong tenanglah."

Himne berseru tegang. Dia melihat balutan tangan Noah kembali mengeluarkan darah.

Lucian mengusap keringat di keningnya. Dia akhirnya selesai mengobati pangeran ke-lima, lalu bangkit dari posisinya.

"Pangeran ke-lima telah berhasil saya obati, tidak ada luka serius di tubuhnya."

"Pangeran, tenangkan amarah anda. Noah telah melindungi pangeran ke-lima hingga mengalami luka bakar di lengannya."

Rhys melepaskan pegangannya. Napasnya masih sedikit memburu, dia melihat ke arah Rune yang sudah tidak memiliki bercak darah di tubuhnya.

"Himne."

"Saya mendengarkan, Pangeran."

"Tetaplah di sini."

Himne melirik ke arah Noah sejenak, lalu mengangguk pada perintah pangeran ke-empat.

"Sesuai keinginan anda."

Rhys melayangkan tatapan tajam pada Noah.

"Aku membutuhkan penjelasan darimu."

"Saya mengerti."

Danaus Plexippus Where stories live. Discover now