07 Menagih hutang

16.5K 1.9K 26
                                    

Waktu makan malam telah tiba. Suara dentingan pisau dan garpu saling bersahutan. Di ruangan yang cukup luas, dua orang remaja laki-laki sedang makan dengan getaran keanggunan.

Kepala pelayan dan wakil kepala pelayan berada tak jauh di belakang remaja tersebut. Para maid wanita berdiri sejajar dengan menundukkan kepala, serta prajurit yang menjaga pintu.

"Noah."

"Saya menjawab, Pangeran."

"Laporkan."

"Baik, Pangeran."

Noah mengambil satu langkah maju mendekati tempat Rune dan berdiri tepat di belakangnya.

"Saya telah mengantar dewan ke-tujuh menuju istana utama dengan selamat."

Rune mendengarkan dalam diam. Dia memotong daging yang di masak medium rare lalu memasukkannya ke dalam mulut.

"Di tengah jalan kami di hadang oleh sekelompok orang berpakaian hitam, dan kelompok tersebut di pimpin oleh sekertaris dewan ke-tujuh sendiri."

Kening Rhys berkerut. Dia menatap ke arah adiknya yang masih terlihat tenang begitu mendengar ucapan dari Noah.

Noah terus melanjutkan ucapannya.

"Saya telah membunuh mereka semua. Namun, dewan ke-tujuh mendapatkan luka tusukan pada bagian perut dan membutuhkan waktu untuk pulih."

Rune menghentikan pergerakan tangannya yang ingin memotong daging.

Untuk seseorang yang telah hidup selama 30 tahun di kerajaan Scorpio, pria itu sangat naif.

"Dia sangat naif."

Rune membagikan pemikirannya.

"Aku rasa tidak."

Rune melirik ke arah Rhys yang menyahuti ucapannya.

"Dia bukan naif, melainkan bodoh."

Sudut mulut Rune berkedut. "Ya, kurasa kau benar." Rune kembali memotong daging untuk di makan.

Noah memiliki senyum tipis mendengar obrolan mereka. Namun, dia perlu memberitahu informasi terakhir sebagai penutup.

"Saya telah melakukan pertolongan pertama pada luka dewan ke-tujuh, dan memberitahunya bahwa beliau memiliki hutang yang banyak kepada Pangeran kelima."

"Kau melakukannya dengan baik."

"Terima kasih, Pangeran."

Noah membungkuk hormat. Secara perlahan dia mengambil langkah mundur.

Bulu mata Rune sedikit turun, lalu bibirnya melengkung membentuk senyuman.

Rencananya berjalan dengan lancar. Meskipun dia tidak menyangka bahwa dewan ke-tujuh akan mendapatkan sebuah luka, tapi itu lebih baik daripada tidak selamat.

Sekarang yang perlu dia lakukan selanjutnya adalah bertemu dengan penguasa kerajaan Scorpio. Dan itu cukup sulit.

Tapi, bukan berarti tidak layak untuk di coba.

"Noah."

"Saya menjawab, Pangeran."

Rune mengusap mulutnya menggunakan sapu tangan.

Salah satu maid wanita datang menyingkirkan piring kotor, lalu menghidangkan makanan penutup.

"Kirim surat ke istana utama-"

Trang.

Rhys menjatuhkan alat makannya, lalu memandang adiknya dengan tatapan tidak suka.

"Apa kau ingin menemui bajingan itu?"

"Tentu."

"Kenapa?!"

Rune menatap wajah Rhys yang penuh tanda tanya.

Dia dapat mengerti mengapa Rhys sangat tidak menyukai penguasa kerajaan ini. Tapi dia perlu melakukan sesuatu sebelum konflik pertama di mulai.

"Rhys, bila kau tidak ingin menemuinya, maka lakukanlah. Tapi aku harus menemuinya."

Rune mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Orang itu harus membuka kasus ku kembali."

Rhys kehilangan kata-kata. Harusnya dia berusaha lebih keras, dengan begitu adiknya tidak perlu melakukan hal itu.

Padahal Rune baru saja sadar dari koma, tapi sudah ingin mengatasi masalahnya yang tidak bisa dia lakukan.

"Aku mengerti."

Rhys menurunkan pandangannya. Dia memakan makanan penutup dengan lesu.

Rune menaikkan satu alisnya, lalu menghela napas. "Rhys, aku tidak memiliki sihir lagi. Untuk itu, aku akan mengandalkan mu ke depannya."

Rhys mengeluarkan batuk palsu, lalu menjawab ucapan Rune dengan suara ketus.

"Tentu saja, kau lemah sekarang. Jadi kau membutuhkan perlindungan dariku."

Rune mengangguk kecil. "Ya, ya. Kau sangat hebat."

Tatapan mata Rhys sedikit bersinar.

Noah memiliki senyuman di wajahnya, melihat interaksi saudara kembar yang terlihat sangat imut.

"Noah, kirim surat ke istana utama. Tulis kalimatnya sepertinya ini,"

"Sebilah pedang akan memotong bulan tepat di waktu siang."

"Pastikan kau menulisnya dengan benar."

"Di mengerti, Pangeran."

Rune mengangguk puas pada jawaban yang diberikan oleh Noah.

Rhys mengerutkan kening. Dia tidak mengerti maksud dari kalimat yang diucapkan oleh adiknya. Dia pun memutuskan untuk bertanya.

"Apa arti dari kalimat itu?"

Rune menyeringai kecil.

* * *

Sini sini, Vala mau tanya.

Part-nya mau di panjangin atau nggak?

Danaus Plexippus Where stories live. Discover now