41 Lagi?

5.4K 935 57
                                    

Rhys melotot. "APAA?!!!"

Rune meringis mendengar suara pekikan dari Rhys yang terdengar keras di telinganya. "Kau berisik, sialan!" decak Rune ketus.

Tatapan mata Rhys sedikit meredup. Dia menyentuh kedua pundak adiknya. "Katakan padaku, apakah kak Calix melukaimu?" tanya Rhys dengan suara rendah.

"Tidak." Rune menggeleng. "Kak Calix hanya memeriksa kondisi ku, lalu memberikan ini." Rune menunjukkan kotak biru yang berisi mutiara izora.

"Kak Calix bilang, ini dapat membantuku mengatasi racun yang berada di dalam tubuhku," ucap Rune menjelaskan.

Tatapan mata Rhys menggelap. Semuanya terasa aneh bagi Rhys. Semua kakaknya langsung berdatangan sejak Rune sadar dari koma.

Mengapa baru sekarang kak Calix membantu adiknya? Mengapa baru sekarang kak Aaron mendatangi istana Lunar? Mengapa kak Venezio menyakiti Rune?

Kemana mereka selama ini? Bahkan ketika Rune mengalami koma, tidak ada satu pun dari mereka yang datang. Rhys sudah mendatangi istana mereka untuk meminta bantuan mencari tahu dalang dari keracunan adiknya.

Tapi, pintu istana mereka tertutup rapat.

Rhys bahkan sudah membuat permohonan pada yang mulia raja, tapi permohonannya di tolak dan menganggap itu hanyalah sebuah kecelakaan yang tidak di sengaja.

Rhys menatap wajah adiknya yang terlihat bahagia atas pemberian dari Calix. Rune terlalu polos untuk berada di samping para kakaknya busuk. Rhys tidak akan membiarkan mereka memanfaatkan adiknya.

"Rune bisakah aku memeriksa benda itu," ucap Rhys dengan wajah tenang.

Rune mengangguk kecil. "Tentu." Rune memberikan kotak biru tersebut pada Rhys dan dengan tenang menunggu Rhys memeriksanya.

Tapi kening Rune mengkerut melihat Rhys yang justru meletakkan kotak tersebut di atas meja. "Rhys, bukankah kau-"

Bugh.

Tubuh Rune terhuyung ke depan akibat pukulan yang di layangkan oleh Rhys di bagian perutnya. 'Sial!,' umpat Rune dalam hati sebelum berakhir tidak sadarkan diri.

"Pa-pangeran?" Noah sedikit syok melihat adegan tersebut.

Rhys mengabaikan hal itu. Dia mengangkat tubuh Rune lalu membaringkannya di atas kasur. Rhys menatap wajah Rune yang tidak sadar, "Maaf," gumamnya.

Mungkin setelah ini Rune tidak akan menyukainya, tapi Rhys melakukan hal ini demi dirinya. Rhys sedikit menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan itu berkaitan dengan adiknya. Untuk itu dia perlu melindunginya.

"Noah, ikat dia. Aku tidak ingin Rune menyelinap keluar dari istana ini," ujar Rhys memberikan perintah.

Rhys meraih kotak biru. "Tetaplah di sini selama aku pergi," ucap Rhys berjalan keluar dari kamar adiknya. Dia perlu mengembalikan sesuatu yang tidak seharusnya berada di istana Lunar.

Noah berjalan menghampiri tempat pangeran ke-lima yang berada di atas kasur tidak sadarkan diri. Tatapan matanya sedikit berembun. Noah merendahkan tubuhnya, lalu menggenggam telapak tangan pangeran ke-lima.

"... mengapa jadi seperti ini?" ujar Noah dengan suara bergetar. Baru saja dia melihat interaksi harmonis putra kembar dari wanita yang di cintainya.

Tapi yang terjadi setelahnya berada di luar dugaan.

Dengan tatapan mata berkaca-kaca, Noah memberikan kecupan singkat di telapak tangan pangeran ke-lima. "Pangeran, saya minta maaf," gumamnya.

Bayangan hitam bergerak keluar dari tubuh Noah, menyelimuti tangan pangeran ke-lima lalu bayangan tersebut mengubah bentuknya menjadi rantai yang mengikat.

Danaus Plexippus Where stories live. Discover now