48 Belanja

4K 690 51
                                    

Dengan sedikit menggerutu karena pakaian dan jubah besar yang Rune kenakan, dia berjalan mengikuti langkah pangeran Cadee di belakangnya.

Netra matanya melihat ke arah kumpulan kelompok rombongan yang sedang menyapa seorang pria yang merupakan pangeran ketiga kekaisaran, Frans Issachar.

"Saya menyapa bintang ketiga kekaisaran," ucap Cadee sopan memberikan penghormatan begitu sampai di kelompok mereka.

Rune melihat perilaku pangeran Cadee, dia pun mengikuti gerakan pangeran Cadee dalam memberi penghormatan terhadap keluarga kekaisaran.

"Saya menyapa bintang ketiga kekaisaran," ucap Rune.

Frans mengangguk kecil. Dia berjalan menghampiri tempat Cadee dan memberikan pelukan singkat. "Senang bertemu dengan anda, Pangeran Cadee," ucap Frans ramah.

"Terima kasih telah mengundang saya yang dari kerajaan kecil ini," ujar Cadee tersenyum formalitas.

"Hahaha, anda tidak perlu merendah seperti itu," sahut Frans melirik ke arah remaja laki-laki di belakang Pangeran Cadee. "Apakah dia adik anda?" tanya Frans.

"BUKAN!"

Pertanyaan yang diajukan Frans di jawab oleh Aaron, Cadee dan Rune secara bersamaan.

"Huh?" Frans bingung.

Aaron berjalan mendekati tempat Rune dan berdiri di sampingnya. "Dia adalah adikku yang bungsu, namanya Rune Oulexius," ucap Aaron menepuk-nepuk kepala Rune.

"Halo," sapa Rune.

Frans tersenyum ramah dengan sedikit mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalau begitu, mari saya antar kalian ke kamar yang telah di sediakan," ucap Frans berjalan memimpin kelompok para tamu.

Aaron berjalan di samping adik bungsunya, dia sedikit merendahkan kepalanya lalu berbisik. "Jaga jarak dengan para Priest maupun kesatria di sini," bisik Aaron pelan.

Rune mengangguk. "Aku mengerti."

Sudut mulut Aaron berkedut, tangan terulur mengelus kepala adik bungsunya sebentar. Lalu berjalan menyusul pangeran ketiga kekaisaran.

Rune menghela napas. Netra matanya melihat Amber yang berjalan menghampiri dirinya.

"Pangeran Rune, apa anda tidak terlalu panas memakai jubah sebesar itu?" tanya Amber.

"Sedikit," jawab Rune.

Itu karena Eros memberikan sihir yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya menjadi lebih sejuk. Hal itu membuat Rune sedikit nyaman memakai jubah besar yang menutupi seluruh bagian tubuhnya, kecuali kepalanya.

Amber memberikan tatapan pengertian. "Oh benar, apa anda membawa pakaian berwarna putih?" ucap Amber mengalihkan pembicaraan.

Rune mengerutkan kening. "Seingatku tidak."

"Oh astaga." Amber menutup mulutnya. "Kalau begitu, kita harus berbelanja. Karena syarat untuk ikut serta dalam acara pelantikan nanti harus memakai pakaian warna putih," ujar Amber menjelaskan.

"Tidak masalah, aku ingat beberapa toko saat dalam perjalanan kemari," sahut Rune.

Amber tersenyum. "Tentu, saya dan yang lain akan menunggu anda nanti."

Rune mengangguk.

Setelah itu Rune melakukan obrolan ringan dengan putri Amber. Sedikit memberikan kesimpulan bahwa putri Amber adalah seseorang yang sangat ramah dan memiliki wawasan yang luas.

Dan Rune baru mengetahui bahwa Putri Amber memiliki bisnis dalam bidang permata, yang membuatnya sering bepergian ke berbagai kerajaan untuk urusan bisnis maupun sosialita antar bangsawan.

Danaus Plexippus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang