11. Peduli dan amarah🏀

152 12 0
                                    

Segara menuruni tangga rumahnya. Setelah kejadian tadi malam, yang mengakibatkan motornya tidak bisa berjalan. Pagi ini dia akan berangkat lebih pagi agar tidak mendapatkan hukuman, mengingat jarak sekolah lumayan jauh. Penampilan cowok itu masih tetap sama dengan seragam yang tidak dikancing memperlihatkan kaos hitam di dalamnya.

Cowok itu berjalan membuka pintu, lalu menghampiri Lea yang sudah menunggunya di depan. Cewek itu awalnya menundukkan kepalanya lalu secara perlahan melihat Segara dari bawah sampai atas.

Memperhatikan dengan teliti penampilannya. Benar-benar tampilan cowok red flag, namun itu tidak menjadi masalah bagi Lea karena menurutnya warna merah warna cinta.

"Lo kenapa senyum-senyum? Udah gila?" celetuk Segara dengan wajah datar sekaligus kesal.

Lea berdecak. "Ihh, gak apa-apa lagi seneng aja sih."

"Lo gak ada rasa bersalahnya gitu? gara-gara lo motor gue jadi harus ke bengkel," jelas cowok itu sembari memasukkan kedua telapak tangannya ke saku.

"Harusnya itu kamu berterima kasih kita bisa jalan-jalan bareng sebelum ke sekolah."

"TERIMA KASIH?!" bentak Segara.

"Terima kasih kembali," sahut Lea lalu dengan cepat berlari meninggalkan cowok itu, kemudian berbalik badan dan menjulurkan lidahnya. Mengejek.

Segara yang kesal mengacak-ngacak rambutnya. "Harusnya gue tabrak aja lo sekalian."

Selama perjalan ke sekolah tidak ada percakapan diantara keduanya, sebenarnya Lea selalu membuka topik pembicaraan, namun Segara sama sekali tidak memberikan jawaban apapun. Bahkan tidak sedikitpun melirik ke cewek itu. Segara masih kesal akibat kejadian semalam yang membuat motornya harus masuk bengkel.

Lea yang berjalan tepat disamping cowok itu menghentikan langkahnya. Menghembuskan nafasnya panjang.

"Emm Segara?" panggil cewek itu dengan nada yang melas.

Segara berhenti dari berjalannya dan berdecak kesal, kemudian berbaik melihat Lea yang berada dibelakangnya, dengan sedikit menunduk. "Apa?"

Lea melangkahkan kakinya pelan sedikit menghampiri cowok itu, hingga berjarak sekitar satu meter.

"Maaf ya, gara-gara aku motor kamu harus masuk bengkel. Sebagai gantinya nanti aku ganti rugi deh atau aku traktir di kantin," jelas Lea sambil mengigit bibir bawahnya dan mengulurkan tangannya untuk meminta maaf.

Melihat itu Segara sedikit merasa iba. Jujur dia masih kesal, namun bagaimana lagi semua sudah terjadi. Segara kemudian melepas tas miliknya, kemudian meletakkan tasnya pada pergelangan tangan Lea.

"Nih. Sebagai gantinya lo bawa aja tas gue sampe sekolah gak usah alay!"

Lea tersenyum sembari mengangguk sebagai jawaban. Cewek itu lalu menggendong tas itu di depan dadanya. Tanpa disadari, Segara yang melihat tingkah Lea tersenyum tipis. Entah mengapa cowok itu merasa gemas dengan tikahnya.

Setelah selesai dengan urusan tasnya, Lea mengangkat tangannya sampai ke samping alisnya. Memberi hormat ke cowok itu.

"Siap Garaa," Sembari mengukir senyum manis di wajahnya.

........

Segara berjalan santai ketika memasuki gerbang sekolah. Cowok itu melihat ke sekelilingnya, kemudian tetap berjalan santai diikuti dengan Lea yang mengekorinya dari belakang, sesekali cewek itu membenarkan posisi tas yang hampir jatuh.

"Garaa?!"

Mendengar itu Segara mengehentikan langkahnya, menundukkan kepalanya sembari menghembuskan nafas pelan sebelum akhirnya menoleh ke cewek itu.

SEGARA Where stories live. Discover now