32. Laskar🏀

121 5 0
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Natan merintih kesakitan ketika marasakan pukulan beruntun mengehantam wajah beserta tubuhnya. Dia tidak sendiri ada Dikta dan Niko. Ketiga remaja nakal itu kini tengah berada di lantai satu gedung tua.

Mereka berlutut dengan kedua tangan terikat dibelakang. Di depan mereka sudah ada seorang cowok dengan style rambut mullet, memiliki sorot mata yang tajam, serta mengenakan Jersey basket bertuliskan Garbelos.

Laskar.

Serta dibelakangnya terdapat puluhan anak-anak dari SMA Andromeda yang menggunakan jersey yang sama, siap menghajar mereka kapanpun, sesuai perintah sang ketua.

"BANGSAT! KITA INI TEMAN LO KAR!" Niko membentak. Membuat Laskar berjalan menghampirinya. Cowok itu membungkuk dan menjambak rambut Niko kuat-kuat.

"Sejak kapan gue punya teman, sampah kaya lo semua!"

Bugh

Laskar menendang wajah Niko. Hingga membuat cowok itu terjungkal kebelakang. Laskar tidak punya belas kasih sama sekali. Kini dia tertawa horror. "Ini balasan karena udah berani ngempesin ban motor anak-anak SMA Andromeda."

Dikta terkekeh. Membuat Laskar kini beralih berjalan menghampirinya.  suasana semakin dibuat mencekam saat Laskar mencengkram rahangnya begitu kuat. Hingga Dikta dapat merasakan kuku cowok itu menembus kulitnya. "Kenapa lo ketawa?"

"Ternyata lo itu gak lebih dari sampah! pantes Segara paling benci sama lo!"

Kata-kata itu membuat Laskar semakin geram. Matanya menatap tajam orang yang pernah menjadi temannya.

Dug

Dikta menghantam sudut bibir Laskar dengan dahinya, hingga membuat sudut bibir cowok itu mengeluarkan darah segar.

Laskar berdiri dengan senyuman horror. Dia menyeka bibirnya dengan jari jempolnya. Lalu menjilat darahnya sediri.

Kemudian Laskar menghampiri salah satu temannya yang tengah merokok. Laskar merebut rokok itu dari jari-jarinya. Dan menempelkan ujung rokok yang masih membara itu di pipi Dikta.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Dikta berteriak kesakitan bahkan air matanya mulai berjatuhan. pipinya melepuh.

Laskar tertawa puas setelah menyiksa kedua orang tersebut. Kejam dan tidak punya belas kasih itulah Laskar.

Natan hanya terdiam menyaksikan kedua temannya disiksa oleh Laskar. Cowok itu merasa akan berakhir disini. Cowok itu menatap langit malam. Banyak penyesalan di hidupnya yang belum sempat dia rubah.

Bugh

Laskar menendang perut Natan. Hingga cowok itu mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Apa gue bakal mati disini?"

Natan berbicara dalam hati. Nafasnya mulai sesak. Sembari menahan rasa sakit, kini dia dapat merasakan apa yang selama ini anak-anak lain rasakan ketika dirundung oleh dirinya. Bahkan kini dia dapat mendengar suara-suara ketakutan para siswa yang tidak bersalah menjadi korbannya.

Dirinya pantas mendapatkan hukuman atas perbuatannya.

"Segara?... Lo benar...... gue janji kalo besok masih hidup... gue mau berubah."

Keajaiban datang! suara sirine polisi membuat Laskar beserta seluruh teman-temannya yang lain membubarkan diri. Sepertinya tuhan ingin memberikan kesempatan untuknya berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

SEGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang