49. Tembakan penentuan🏀

85 8 0
                                    

TEEEEEEEEEEEEEEEEEEET!!!!!

Bel panjang penanda dimulainya kuarter ketiga telah berbunyi. Semua pemain kini telah kembali ke lapangan. Coach Dean yang melihat para pemain kembali ke lapangan, merasakan sesuatu yang tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu di pertandingan kali ini.

Setelah menerima operan, Ren tidak langsung mendribblenya. Ia sedikit kaget lantaran suasana mendadak menjadi sangat menegangkan. Cowok itu secara spontan meneguk ludahnya, pertahanan SMA Cakrawala lebih kuat dari sebelumnya. Begitu juga dengan keempat pemain yang lainnya, mereka merasakan tekanan yang luar biasa.

Ren lalu mendribble bola, mencoba menebus pertahanan orang yang ada di depanya. Namun gagal. Orang itu justru dapat menekan Ren dengan ketat, tak memberikan celah untuknya untuk menembak atau melakukan drive.

Melihat Ren yang kesulitan, Drian langsung berlari dan meminta bola. "HEI!!"

Brak!!!

Alvares menepis operan kemudian langsung berlari dengan keempat temannya. Tak mau kalah, para pemain SMA Angkasa juga kembali untuk melakukan defence. Gagal dalam menyerang memang hal yang bodoh tapi gagal melakukan pertahanan itu lebih bodoh.

Melihat ada celah, Alvares langsung melakukan drive menembus pertahanan SMA Angkasa. Langkahnya terhenti saat Segara menghadangnya. Alvares menoleh ke kanan membuat orang yang menghadangnya melakukan hal yang sama.

Segara yang sadar itu hanya tipuan, hendak mengambil bola dari tangan Alvares tapi sayang bola tersebut tiba-tiba menghilang. Hal itu membuat Segara seketika membulatkan matanya.

Revan melompat tinggi bersamaan dengan Gilang. Kedua center itu kembali berhadapan. Namun sekuat apapun Gilang berusaha, ia tidak akan bisa mengalahkan Revan. Gilang benar-benar dibuat takluk saat Revan melakukan dunk tepat di hadapannya, membuatnya langsung terjatuh.Disaat itu juga Gilang melihat Revan dari bawah. Seperti benar-benar dikalahkan.

Segara kemudian mengulurkan tangannya, membantu temannya untuk berdiri. "Bangun! kita balas pointnya."

"Sekuat apapun kalian berusaha itu percuma. Pertahanan SMA Cakrawala enggak ada yang bisa nembus!" kata Alvares dengan mata yang melotot. "Gue yang bakal menang kali ini!"

Mendengar itu, Segara hanya membalasnya dengan tatapan tajam dan tangannya mengepal kuat. Ia harus mengakui pertahanan SMA Cakrawala memang hebat.

Serangan beruntun ditunjukkan oleh SMA Cakrawala. Mereka bagaikan singa yang tengah memburu mangsanya, tidak memberikan kesempatan dan celah sedikitpun.

Semua daya serang dan pertahanan SMA Angkasa dapat dengan mudah dipatahkan oleh Alvares dan teman-temannya. Padahal baru hampir lima menit kuarter ketiga berjalan, tapi rasanya mereka sudah kekalahan.

Segara kini menerima bola dan langsung melakukan catch and shoot dengan begitu cepat.

"Gue udah bosen dengan dengan tembakan lo, Segara!!" Alvares melompat dan menepis bola hingga keluar lapangan.

TEEEEEEEEEEEEEEET!!!

"Time out, SMA Angkasa!"

Semua pemain kembali ke tempatnya. Terlihat Segara dan yang lainnya sudah merasa kelelahan, terlihat dari napas dan keringat mereka.

"AAAAAKKKKHH. ANJING!!!" teriak Ren sambil bersandar pada kursi, mendongakkan kepalanya ke atas. Ia benar-benar kelelahan sekaligus di buat bingung.

"Ren tenangkan diri kamu!" perintah Coach Dean dengan nada yang sedikit lebih tinggi.

Setelah meneguk minumannya Ganendra terpikir sebuah ide. "Lang tuker posisi sama gue!"

Gilang menoleh masih dengan napas yang memburu. "Boleh aja..... tapi lo yakin?"

SEGARA Where stories live. Discover now