KEEMPAT

12.9K 567 27
                                    

💭💭💭






Fifi penasaran dengan rumah besar ini. Akhirnya dia menyusuri rumah itu setiap ruangan satu persatu.
Di belokan lorong dia melihat pemuda cantik itu keluar dari sebuah ruangan di sana, dengan pandangan terkejut melihat Fifi sambil mempererat pegangan knop pintu yang Fifi tahu nama dia Farel—sepupu pemilik tubuh yang ia tempati.

Fifi maju berlaga tidak mengetahui raut terkejut Farel.

"Ael, Ael, habis dari mana?" ucapnya yang keluar dari mulut ranumnya, kenapa otak sama mulutnya tidak singkron.

Pemuda itu mengerutkan dahinya. "Ael?"

Ia mengangguk dengan cepat. "Iya, Ael."

"Siapa itu Ael?" tanyanya lagi.

"Nama lo segala ada r-nya, lidah gue keserimpet, jadi itu sekarang nama panggilan sayang dari gue buat lo," seloroh Fifi tanpa dosa dengan senyum mengembang.

Dia menaikan satu alisnya kembali. "Lo aneh Fi,"

"Ga kok cantik." Fifi mengedipkan sebelah matanya.

Farel mengedikan bahunya, lalu melipat kedua tangannya. "Berhenti panggil gue cantik! Atau gue tendang lo dari sini!" kesalnya.

"Galak banget sih, wajah lo tuh cantik banget serius, hati-hati suami gue nanti suka lagi."

Fifi memperhatikan wajah rupawan Ael di hadapannya, bulu mata lentik, rahang tegas, wajahnya bahkan mulus sekali—jadi tidak salah Fifi menyebut dirinya cantik.

"Sialan gue masih doyan perempuan!" marahnya tak terima.

"Bercanda." Cengir Fifi tak berdosa.

"Tumben mau ngobrol sama gue, ada apa, nih?" tanyanya dengan raut curiga yang ketaraan.

Oh shit dia lupa

"A--ada aku di sini."

Fifi langsung melarikan diri begitu saja, dia lupa Fifi tidak akrab dengan siapapun di dalam novel ini, kecuali antagonis yang merangkap jadi sahabatnya. Ml novel pun tak pernah menganggap dirinya ada.

Ternyata langkah kakinya membawa dia memasuki halaman belakang, yang tertanam banyak sekali bunga tulip yang sedang menguncup, hanya satu kata yang terlintas di benak Fifi. Indah, di sana juga ada danau buatan yang asri airnya tampak tenang.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ada sebuah tempat yang indah yang baru pertama kali dia lihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ada sebuah tempat yang indah yang baru pertama kali dia lihat.

Ia berbalik melangkah ke arah lorong itu. "Kira-kira taman ini akan membawa dirinya ke mana, ya?"

 "Kira-kira taman ini akan membawa dirinya ke mana, ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tunanganku? Oh, bukan! [END]Where stories live. Discover now