SEBELAS

9.4K 534 30
                                    

🍬🍬🍬







Ia menekan tombol on sound sistem kecil yang tersedia di kamar dan ponsel-nya ia letakan di tempat sadap sekeliling kamar itu. Fifi membesarkan volume sampai full—dia ingin zumba pagi-pagi di kamar.
Dia tersenyum menyeringai tipis melihat apa yang akan ia lakukan.

"Rasain lo semua, liat nih tingkah gue."

"1 geol ke kanan."

"2 geol ke kiri."

"3 geal-geol."

Pinggangnya mengikuti irama secara asal.

"Yihaaaa." Dia memperagakan gerakan seperti di video youtube ponsel-nya.

Fifi semakin memperbesar volume musik dibagian tempat menyadap.
Tak lama dari itu terdengar suara ketukan tak santai dari arah pintu.

Dug
Dug
Dug

Fifi tersenyum lantas langsung berjalan ke arah pintu membuka pintu itu dengan merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Apa sih ganggu aja lo." Setelah melihat siapa di hadapannya.

"Heh ini jam berapa!" protes Ael.

Satu ikan terpancing, sepupunya itu datang marah-marah ke dirinya dengan wajah bantal, rambut acak-acakan seperti terbangun paksa.

"Jam 4 kenapa?" Fifi melipat tangannya seraya bersandar di depan pintu.

"BERISIK SIALAN GUE MASIH MAU TIDUR! DI HARI MINGGU INDAH GUE JANGAN LO GANGGU!"

"TIDUR MAH DI RUMAH LO SANA, JANGAN DI RUMAH SUAMI GUE," sembur Fifi, memangnya dia saja yang bisa marah.

"Ada apa ini?"

Al yang baru datang menghampiri mereka berdua dengan muka batalnya mendengar suara berisik dari luar.

"Nih Al! Usir sepupu gue sana, berisik banget dia pagi-pagi udah gedor-gedor kamar gue aja," adunya ke Al yang berdiri di depannya.

"BOHONG AL DIA TUH MENYETEL MUSIK KENCENG BANGET SAMPAI MASUK KAMAR GUE!" kilah Ael tak mau kalah mengadu ke sahabatnya.

"Lo punya kamar di sini?" tanya Fifi tiba-tiba dengan raut menyelidik.

"I--tu kamar tamu," gagapnya melirik Al di samping.

"Kayaknya kamar gue kedap suara deh, kok, lo bisa denger?" selidik Fifi meyakinkan mencondongkan wajahnya dengan sedikit miring ke Ael.

"Telinga gue sensitif, pokoknya matiin itu musik kalo ga, awas lo!" ancam Ael langsung pergi begitu saja dari sana meninggalkan Fifi dan Al yang masih terdiam.

"Mas calon emang kedengaran, ya, dari luar?" tanyanya menatap Al yang sedang melihat kepergian Ael.

Al melihat Fifi sekilas. "Iya."

Habis menjawab Al juga pergi begitu saja dari sana.

Fifi hanya tersenyum melihat punggung mereka menjauh.

Lo mengganggu ketenangan gue, begitu pun gue sebaliknya.

Mereka berdua kembali ke kamar rahasia. Ael mendobrak pintu di depannya sehingga seseorang yang tengah tertidur pulas terlonjak dari sofa.

"Kenapa si lo marah-marah aja masih pagi tau!" semprot Bimo terkejut mendengar suara pintu yang hampir lepas dari engselnya.

"Si Fifi sialan ganggu tidur gue aja! Jam 4 pagi udah setel musik keras banget." Ael berjalan ke arah sofa yang tadi dia tiduri dan mendudukan bokongnya di sana.

Tunanganku? Oh, bukan! [END]Where stories live. Discover now