Chapter 41

693 83 24
                                    

Hai haii...

Kembali lagi dengan author di sini.

Semoga chapter kali ini tidak gaje, entahlah author sedikit merasa aneh, maaf ya😞.

Oh ya btw author lupa bilang di chapter sebelumnya, sebenarnya author lagi nulis cerita tapi one shoot sih pokoknya tentang Elemental sibling mwehehe.

Tapi baru satu chapter yang author tulis dan itu belum selesai semua 🥲.

Kira-kira kalau author publish ada yang mau baca nggak 😞.

Sebenarnya author juga ada rencana buat cerita one shoot soal Elemental sibling dan fusion, cuman masih mikir-mikir lagi sih.

Pokoknya beda sama cerita yang lagi author tulis.

Di chapter depan bakalan terungkap penyakit Solar yang sebenarnya 🤭.

Tanda-tanda mendekati end sih ini hehe.

Kalian stay tune terus ya sampai cerita ini tamat, jangan lupakan vote sama komennya biar author makin semangat.

Kalau begitu segini dulu dari author.

Happy reading all!!!
----------------------------------------------------------
-------------------------
----------------------------------------------------------

Dengan langkah pelan Solar berjalan menuju ke sekolahnya, pagi ini saat dia hendak berangkat ke sekolah dirinya kembali mengalami mual yang hebat.

Berakhir memuntahkan apapun yang ada di perutnya, tubuhnya yang sudah lemah makin melemah. Bahkan sesekali tubuh Solar oleng dan hampir ambruk jika dia tidak segera memegang apapun yang ada di sekitarnya, walau ada banyak orang yang turut berjalan sepertinya namun mereka tidak memperdulikan Solar.

Semuanya sibuk pada urusan masing-masing dan Solar tidak mengharapkan bantuan apapun, walau sejujurnya dia bisa saja pingsan jika terlalu lama memaksakan dirinya.

"Rasanya aku malas ke sekolah, sampai di sana hanya belajar dan belajar lagi." gumam Solar pelan.

Bukankah ini salah satu keajaiban bagi orang sepintar Solar mengatakan bahwa dia malas pergi ke sekolah karena hanya belajar dan belajar, perlukah kita tepuk tangan untuk fakta mengejutkan ini.

Tapi sejujurnya memang Solar sedang malas pergi ke sekolah, walau baru dua hari lalu dia mengatakan untuk berusaha lebih baik lagi karena ujian akan datang sebentar lagi. Walau begitu bukan berarti dia tidak bisa jenuh dari kata belajar bukan, lagipula Solar tidak perlu terlalu berusaha keras karena apapun yang terjadi nilainya selalu tinggi. Ciri-ciri orang pintar yang sayang kepintarannya tidak di ketahui oleh keluarganya.

Walau para kakaknya satu sekolah dengan dirinya namun mereka belum pernah mendengar bahwa Solar selalu memenangkan lomba, biasanya jika di sekolah-sekolah lain saat hari upacara maka akan ada ucapan selamat bagi orang yang telah memenangkan suatu kejuaraan.

Namun di sekolah Solar tidak begitu, ah mari ku ralat maksudnya hanya Solar lah orang yang tidak pernah di ekspos akan kemenangannya yang sering memenangkan lomba cerdas cermat. Semuanya selalu di sembunyikan oleh sekolahnya, padahal jika tim futsal yang di pimpin oleh Blaze berhasil memenangkan pertandingan antar sekolah, tim futsalnya akan di suruh maju ke depan dan di beri penghargaan. Begitu pula saat Halilintar memenangkan kejuaraan karate, namanya di elu-elukan begitu banyak.

Do I Have The Right To Be Happy? [ End ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ