Différent ; 9. Double Trouble

1K 186 17
                                    

HAPPY READING

Kembali pada waktu dimana Asa harus meninggalkan kelas karena panggilan rumah. Padahal kelasnya baru saja di mulai, dan dosen juga baru menginjakkan kakinya masuk kedalam.

Bruk

"Maaf, aku tidak sengaja." Mungkin karena terlalu buru-buru, Asa sampai harus menabrak seseorang yang sialnya membawa setumpuk buku.

Dengan cekatan, gadis itu membantu membereskan buku yang jatuh berserakan di bawahnya. Saat hendak mengembalikan buku itu pada pemiliknya, Asa justru dikejutkan dengan si pemilik yang juga sama terkejutnya.

"Kak Yoshi? Ah, aku minta maaf, aku sedikit terburu-buru jadi tidak melihat mu." Asa menunduk saat melihat siapa seseorang yang sempat ia tabrak tadi.

"Tidak masalah. Asa, kenapa terburu-buru?" Yoshi bertanya setelah berhasil mengambil alih bukunya.

Laki-laki berambut merah itu adalah senior Asa. Anak fakultas manajemen bisnis yang baru masuk semester 4 beberapa bulan lalu, adalah sosok yang Asa suka dalam diam. Mereka sempat dekat bahkan sering keluar bersama. Tapi akhir-akhir ini, karena kesibukan masing-masing yang membuat hubungan mereka sedikit renggang, tapi tidak sampai putus komunikasi.

"Canny pingsan. Aku pikir keadaannya kurang baik karena kak Ruka mengabari ku." jawab Asa. Benar, rasanya tidak mungkin keadaan Canny baik-baik saja jika kakaknya itu sampai menelponnya.

Yoshi mengangguk mengerti. Hasil dari kedekatan mereka adalah, Yoshi sedikit tahu mengenai seluk-beluk keluarga Jung. Tidak semuanya, tapi Asa sering kali bercerita mengenai kehidupan adik-adiknya. Yoshi yang memang pada dasarnya adalah anak tunggal tentu senang setiap kali calon kekasihnya menceritakan tentang adik-adiknya itu.

"Ingin aku temani? Sepertinya kamu buru-buru." Tawar Yoshi, tapi Asa menggeleng.

"Aku akan merepotkan kakak. Lagipula, kakak memang tidak ada kelas? Aku bisa pergi sendiri." Jika saja keadaannya tidak se-genting sekarang, Asa pasti akan merasakan jantungnya berdegup kencang.

Yoshi menggeleng, "tidak, kelas ku masih siang nanti. Aku hanya ke kampus untuk mengembalikan buku milik Doyoung. Lagipula aku belum sempat menjenguk Canny, jadi, boleh kan jika sekalian?"

Asa tertawa kecil, lalu mengangguk. Tidak ada salahnya untuk membiarkan Yoshi ikut, bukan? Lagipula dia juga tidak mungkin bisa fokus menyetir jika terus terpikirkan dengan adik bungsunya.

"Baiklah, kalau begitu ayo."

__________

Kediaman Jung kembali dibuat geger dengan keadaan si bungsu. Padahal situasi yang kemarin belum sepenuhnya kondusif, tapi hari ini kembali mencengkam. Bahkan Jung Jaehyun terlihat tidak baik-baik saja dengan Jisoo yang sudah menangis sesenggukan.

Rora dan Ruka yang memang sedari pagi ada di rumah pun tak kalah kacau. Padahal beberapa waktu lalu mereka masih saling bercengkrama dan tertawa hingga menangis bersama. Ruka bahkan belum sempat menyampaikan tujuan awal dia mengunjungi kamar sang adik.

Setelah menyadari Canny yang tak sadarkan diri, Ruka meyakini jika sang adik mungkin kembali pada traumanya. Dia tentu dengan segera memanggil orangtuanya dan dokter Mingyu. Meminta mereka untuk mengecek keadaan sang adik.

Tapi bukannya kabar baik yang mereka dapat, ucapan dokter Mingyu justru membuat mereka semakin was-was.

"Tidak ada gejala seperti ini dalam psikologi. Aku sarankan untuk mengecek keadaannya pada pada dokter spesialis. Detak jantungnya tidak semestinya, aku takut organ vitalnya mungkin mengalami masalah."

Différent [✓]Where stories live. Discover now