Différent ; 39. She Who Returns is Present in the Midst

730 127 32
                                    

HAPPY READING

Waktu berlalu begitu cepat. Sudah 3 hari lamanya Rora menutup mata, dan entah kapan gadis Jung itu akan sadar. Meskipun begitu, seluruh keluarga Jung tak terlalu mempermasalahkan, karena dokter Fredrick mengatakan jika kondisi Rora semakin hari semakin membaik.

Jung Jaehyun kini tengah berada di kantin rumah sakit. Pria itu sedang melamun saat sang istri tengah memesan makanan.

Rora dan cuci darah, masih menjadi sarang menyakitkan sendiri baginya. Jaehyun belum siap memberitahu fakta ini pada siapapun, termasuk istrinya sendiri.

"Sayang?"

Jaehyun mengerjap, ia mendongak dan mendapati pasangan sehidup semati-nya itu tengah menatapnya khawatir. Jaehyun tersenyum lalu menggeleng kecil.

"Kamu melamun?" tanya Jisoo.

"Tidak, aku hanya sedikit memikirkan keadaan Rora. Gadis kecil kita masih belum bangun juga, sayang."

Helaan napas terdengar jelas dari Jisoo. Wanita itu hanya bisa tersenyum kecut. Dirinya pun sangat merindukan Rora dan kebersamaan keluarganya.

"Dia pasti akan bangun. Ada banyak orang yang berdoa untuknya di sini. Kamu tenang saja."

Jisoo sendiri pun tak bisa mengelak jika dirinya merindukan Rora juga. Salah satu kebahagiaan terbesarnya adalah Rora, gadis kecil kesayangan Jaehyun yang berprestasi dan segala diam yang penuh misteri. Jisoo yakin jika sekarang mansion begitu sepi tanpa adanya suara tawa dari anak-anaknya.

Pesanan mereka datang, keduanya lantas menikmati makanan yang telah tersedia. Meninggalkan pembicaraan singkat yang sebenarnya bahkan belum selesai.

Entah pada suapan ke berapa, Jisoo menghentikan makannya. Ia memperhatikan sang suami dan cukup mengerti jika Jaehyun sedari tadi hanya memainkan nasi di atas piring. Jaehyun melamun, entah apa yang membuat pria itu sedih.

"Jaehyun,"

Pada dasarnya, Jaehyun memang tidak pernah bermaksud menyembunyikan hal yang saat ini belum dirinya sampaikan pada keluarganya. Dia hanya belum siap saja.

Tapi, melihat tatapan sang istri yang juga sepertinya lebih khawatir karenanya itu, membuatnya tak tega dan memutuskan akan menyampaikan semua hal yang sedang dirinya pikirkan saat ini.

"Sayang," Jaehyun menggenggam kedua tangan sang istri yang ada di depannya dengan lembut.

"Ada hal yang ingin sampaikan padamu... penting sekali."

Jisoo sudah menyiapkan diri. Suaminya itu terlihat serius dan ia hanya mengangguk.

"Hal apa?" tanya Jisoo.

Jaehyun menarik napas dalam sebelum kembali menghembuskannya perlahan. Ia menunduk dan sedikit meremas tangan Jisoo untuk menghilangkan kegugupannya. Setelah itu ia kembali mendongak, kali ini tatapannya jauh lebih serius dari sebelumnya.

"Tentang Rora," Jisoo mengangguk.

"Iya, ada apa dengan anak kita?"

Katakanlah jika Jaehyun bertele-tele, tapi sungguh... ini sangat berat. Mereka baru saja senang karena Rora sudah membaik, meskipun gadis itu belum sadar. Jaehyun takut jika keluarganya terutama sang istri kembali sedih, saat kabar yang ia simpan tersampaikan.

"Jisoo, sayang, aku minta maaf jika seandainya kamu marah tentang ini. Tapi aku mohon, jangan sedih apalagi harus kembali merenung tentang kesalahan-kesalahan di masa lalu. Jika perlu, kamu bisa marah padaku."

Jisoo yang mendengar itu menggeleng, "Jaehyun, langsung saja."

Jaehyun kembali menarik napas panjang sebelum kembali berucap.

Différent [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang