3. Kabar Kepulangan

69.1K 3.7K 67
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد




•••

Zia pun jalan tergesa-gesa takutnya umi khadijah sudah menunggu lama.

Sesampainya di ndalem zia pun mengetuk pintu sembari mengucapkan"assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam"jawab umi khadijah yang memang sudah menunggu zia di ruang tamu.

"Sini masuk nduk,"

"Nggeh umi"jawab zia sambil berjalan dengan ke dua lututnya.

"Umi panggil zia?,"tanya zia

"Iya nduk,umi mau minta tolong besok anak umi pulang dari tarim,kamu tolong beresin kamarnya gus syafiq nggih,"

Dalam hati zia berkata,"kenapa harus aku,".Bukan,bukan maksud zia ingin menolak tapi kan terkesan tidak sopan,selama dia mondok tidak pernah menginjak kamar siapapun di ndalem, karna kan kamar hal yang sangat privasi,dan memang tidak di perbolehkan,yang di tugaskan di ndalem saja hanya bantu-bantu masak,nyapu,ngepel semua ruangan terkecuali ruangan pribadi termasuk kamar.

"Aduh gimana ini masa nolak perintah umi,"runtuknya dalam hati

"Nduk" panggil umi sambil memegang punggung zia

"Owh nggih umi,nanti zia beresin,"jawab zia sepontan karna kaget.

"Ini umi yang perintah jadi ndak papa nggih,kamarnya ngga terlalu berantakan ko nduk,paling nanti di ganti seprai sama di lap-lap ajah,"

"Nggih umi,"

"Iya sudah umi tinggal yah,kamu langsung aja ke atas,kamarnya sebelah kiri di pojok pintunya warna putih,"

"Nggih umi,"

Seperginya umi dijah zia pun langsung ke atas menuju kamar gus syafiq.

"Huft untung kalo siang gini ngga ada mba-mba ndalem yang tugas,kalo ada apa ngga jadi bahan omongan"grutu zia sambil membuka pintu yang di tunjukan umi dijah.

"Assalamualaikum,"setelah masuk zia pun mlongo di buatnya,bagaimana tidak kamar yang terbilang cukup luas,dengan dinding berwarna abu bercampur putih,warna ke duanya adalah warna kesukaan zia,ada ranjang yang cukup untuk 2 orang,di ke dua sisinya ada meja kecil yang masing-masing di atasnya ada lampu tidur kecil,di sisi sebelah kanan ada lemari baju dan lemari yang berisi macam-macan buku dan kitab,ada meja belajar juga,dan ada pintu yang zia yakini adalah kamar mandi.

"Ini apa yang mau di bersihin ya orang rapi banget gini ko,ah iya kata umi cuman ganti seprei sama di lap-lap ajah,"

Setelah selesai dan memastikan bersih, zia pun keluar untuk kembali ke kamarnya karna adzan zuhur sudah berkumandang, yang artinya dia harus cepat-cepat supaya tidak ketinggalan sholat berjamaah.

Setelah turun dari tangga pas sekali dirinya bertemu dengan umi dijah.

"Sudah selesai nduk,"tanya umi dijah

"Nggih umi,alhamdulillah sudah selesai,"jawab zia sambil menundukan sedikit badanya."zia pamit ke asrama nggih umi,"

"Eh sebentar nduk umi ada sesuatu nggo sampean,"

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang