10. Zia Boyong

66.5K 3.4K 152
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


●●●

Sebelum baca tolong kalian baca ulang prolog aku dulu ya, makasih, dan semoga bisa di mengerti.

HAPPY READING❤️

•••

Karna dari kemarin gus abi terus saja merengek untuk bertemu zia, akhirnya hari ini ning kayla mengajak gus abi ke asrama untuk bertemu zia.

"Amah ayo abi angen cama mba ia,"clotehnya sembari menarik narik tangan ning kayla.

"Iya sebentar ya, amah rapiin krudung dulu,"

Setelah ning kayla rapih mereka berdua pun keluar dengan gus abi yang di gandeng ning kayla, kenapa tidak di gendong saja karna setiap mau di gendong pasti selalu jawab.

"Abi udah gede, udah bica jalan juga jadi ga ucah di gendong kecuali kalo cama mba ia abi mau di gendong hehe,"

Masih kecil modus sekali bukan, giliran sama yang cantik aja mau di gendong.

"Mau kemana kay,"tanya gus ahmad yang memang sedang ada di ruang tengah dengan abah dan bang syafiq.

"Ini gus abi ngrengek terus mau ketemu mba zia, udah kangen berat katanya,"

"Sini sama paman,"tawar gus syafiq, karna memang sendari kemarin tidak mau di ajak main entah apa alasanya dirinya pun tidak tau.

"Nda mau, abi mau ketemu mba ia,"teriaknya sembari menangis.

"Ayo amah, abi mau main cama mba ia,"

Sekarang memang masih jam 10 pagi dan saat ini semua santri sedang latihan untuk mempersiapkan untuk acara nanti, termasuk zia pasti dia juga sedang latihan pikir gus syafiq.

Untuk acaranya sendiri memang masih 1 minggu lagi, masih sangat lama tapi kan harus di persiapkan secara matang.

Di saat semua orang termasuk uminya dan umi dijah sedang membujuk gus abi yang terus menangis, tiba tiba.

"Assalamu,

"Mba iaaaa,"teriak gus abi yang langsung lari dan memeluk kaki zia.

Zia sendiri tadi ke ndalem karna ada sesuatu yang ingin di bicarakan dengan umi dijah, tetapi saat dirinya masuk di kagetkan dengan suara anak kecil yang teriak dan langsung memeluknya. Sampe sampe salampun belum terucap sepenuhnya.

"Eh ya allah,"kaget zia langsung jongkok dan mencium tangan gus abi, begitupun sebaliknya gus abi mencium tangan zia.

Pokonya itu posisinya pas gus abi cium tangan zia, zianya aga mencegah tanganya supaya tidak tercium. Ya pokonya gitulah kalian tau yaaa.

"Gus kecil apa kabar,"sembari menjawil hidung mancungnya.

"Alhamdulillah abi baik mba ia,"jawabnya sembari memeluk leher zia.

"Abi angen cama mba ia tenapa mba ia balu ke sini dali kemalen abi pengin kecemu mba ia tapi ga ada yang mau antelin abi tadinya abi mau ke mba ia eh mba ia ke cini jadi ngga jadi ke mba ianya soalnya mba ia udah di cini,"adunya tanpa memberi jeda ketika berbicara.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang