21. Jakarta

65.3K 3.3K 249
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Setelah di beri nasihat oleh bunda zia sedikit merasa bersalah, apa zia salah sudah memarahi gus syafiq hanya karna hal sepele.

Padahal niat gus syafiq baik, kalo tidak ada gus syafiq entah zia meminta bantuan ke siapa lagi. Bukanya berterimakasih malah memarahi, walaupun zia merasa bersalah bukan berarti zia mau minta maaf karna menurutnya gus syafiq juga tetap salah walaupun tidak sepenuhnya.

Setelah makan malam semua orang masuk ke kamarnya masing-masing termasuk zia dan gus syafiq. Sampai di kamar mereka sibuk masing-masing, gus syafiq yang sibuk sekali dengan laptopnya entah zia pun tidak tau dan tidak mau tau juga.

Malam ini zia berniat ingin mengganti perban di kepalanya, rasanya risih sekali kalo misal pas di buka jahitan bekas lukanya sudah kering biarkan saja lah tidak usah di perban lagi, pikir zia.

"Ih ko susah yah,"

Zia berusaha membuka lilitan perban yang ada di kepalanya dengan melihat pantulan dirinya di kaca rias miliknya.

Gus syafiq sebenarnya melihat zia yang sedang kesusahan dan mungkin membutuhkan bantuan, namun beliau pura-pura tidak tau biarkan saja kalo memang membutuhkan nanti juga minta tolong. Bukanya tidak peka tapi gus syafiq ingin melihat zia menganggap dirinya ada atau tidak.

Karna tidak bisa-bisa zia pun mulai emosi apalagi di tambah sedang datang bulan perkara kecil saja pasti menjadi besar. Zia akhirnya berdiri dan berjalan ke arah gus syafiq, gus syafiq sudah sangat yakin pasti mau meminta bantuan pada dirinya, namun ternyata tanpa di duga zia hanya melewati dirinya dan ingin keluar kamar.

"Mau ke mana,"

"Bunda,"

"Ngapain"

"Kepo banget deh nanya-nanya,"

Gus syafiq berusaha sabar den menarik nafas panjang dan menghembuskan secara kasar.

"Yang sopan kalo sama suami,"

"Ngapain mau ke bunda,"tanya gus syafiq lagi dengan nada selembut mungkin.

"Mau minta tolong bukain perban,"

Kenapa harus ke bunda jelas-jelas ada gus syafiq di situ apa susahnya ngomong minta tolong, gus syafiq juga ga bakalan nolak pasti dengan senang hati membantu. Apa memang zia tidak menganggap beliau ada.

"Saya kan ada kenapa ngga minta tolong sama saya ajah,"

"Gus kan tadi sibuk, takutnya nanti ganggu,"

Tadinya zia juga mau meminta tolong sama gus syafiq tapi pas di lihat gus syafiq fokus sekali dengan laptopnya takutnya zia ganggu kan ngga enak masa giliran lagi susah aja zia meminta tolong.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang