4. Pertemuan Pertama

69.8K 3.8K 25
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


•••

Terlihat dari arah gerbang ponpes al ikhlas mobil berwarna hitam berjalan menuju teras ndalem.

Dari gerbang menuju teras ndalem pun banyak santri yang menyambut kepulangan Gus Syafiq Malik Al farizi.

Lantunan sholawat yang di iringi rebana/hadroh pun menambah kesan yang begitu haru dan ramai.

"Eh ayo buruan itu udah mulai hadrohnya,"ajak azkia.

"Iya iya bentar,"jawab hani.

"Masyaallah rame banget mba,"ucap tiara.

"Iya gimana ngga rame ra ini kan penyambutan calon penerus al ikhlas,"tutur hani.

Sesampainya di teras ndalem salah seorang kang santri dengan cekatan membukakan mobil untuk sang gus,saat orang yang di dalam keluar seketika banyak yang langsung berebut untuk bersalaman denganya.

" monggo gus,"ucapnya seraya membungkukan sedikit badanya.

"Masyaallah itu gus syafiq,"

"Owalah itu toh yang namanya gus syafiq,"

"Pake jalur langit pun kayanya macet deh,"

"Kamu bayangin ajah macetnya seramai yang ada di sini,"

"Yang kaya gini ngejar ngga sih,kalo ngejar aku kejar balik,"

"Rugi banget kalo ngga di pepet,"

Itu adalah beberapa triakan para santri ponpes al ikhlas.

Gus syafiq pun melihat sekeliling ponpes al ikhlas yang di kelilingi ribuan santri dengan mata yang menyorotkan kerinduan, di saat itu pula dirinya tidak sengaja bersitatap dengan seorang gadis dengan gamis coklatnya yang membuat dirinya terlihat anggun dan cantik.

"Astagfirullah,"ucapnya dalam hati dan langsung mengalihkan pandanganya.

"Kang tolong nanti kopernya di bawa ke ndalem,"

"Nggih gus,"

Sesampainya di ndalem gus syafiq langsung mencium tangan wanitanya. Wanitanya yang sudah mengandung, menyusui, membesarkanya hingga sampai sekarang, 7 thn lamanya tidak bertemu rasanya rindu sekali.

"Assalamualaikum umi,"salam gus syafiq kepada umi dijah.


"Waalaikumsalam le,"jawab umi sambil menitihkan air mata.

"Umi apa kabar,"tanyanya sambil menghapus air mata yang mengalir di kedua mata indah wanitanya.

"Alhamdulilah umi sehat, kamu apa kabar nak,"

"Alhamdulillah syafiq juga sehat mi,"

Setelah melepas rindu dengan uminya gus syafiq beralih ke abah karim, laki-laki tangguh yang selalu menasehati ketika dirinya di landa kesusahan, yang selalu suport dirinya untuk memulai hal baru.

"Sehat nak,"tanyanya sembari menepuk punggung tegap gus syafiq.

"Alhamdulillah bah, abah sehat"

"Abah sehat, selalu sehat nak"jawabnya dengan menatap gus syafiq dengan sorot kebanggaan dan kerinduan.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang