34.Ketakutan Gus Syafiq

69.9K 3.7K 266
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد



HAPPY READING❤️

•••

"Jangan terlalu mencintaiku, aku hanya manusia biasa yang kapan saja bisa membuatmu kecewa,"

_Nanzia Anatasya_

☆☆☆

"Mencintai itu tidak cukup dengan tidak melukai orang yang di cintai, tapi juga harus sabar saat di lukai oleh orang yang di cintai,"

_Syafiq Malik Al-farizi_

•••

Hari ini Gus Syafiq pergi ke kantor karna masih harus rapat lagi, sebentar lagi pondok akan mengadakan wisuda Alfiyah untuk santri-santri yang sudah khatam.

Beliau sudah sarapan walau hanya sedikit yang masuk ke perutnya tapi setidaknya perutnya tidak kosong.

Saat di jalan beliau tersandung batu dan.

Gus Syafiq terbangun dari tidurnya karna kaget dirinya seperti terjatuh ke dalam jurang "astagfirullah," setelah sadar beliau duduk dan mencari-cari Zia.

"Humaira," cicitnya.

"Sayang kamu ke mana," teriak Gus Syafiq.

Zia yang sedang membaca ulang kitabnya sampai kaget mendengar teriakan Gus Syafiq "Apa si Mas teriak-teriak,"

Mendengar ada suara istrinya Gus Syafiq menengok "Sayang," panggilnya yang langsung turun dari ranjang.

"Kamu kenap-,"

Hap.

"Jangan tinggalin Mas," ucap Gus Syafiq menangis di pelukan Zia.

"Siapa yang mau ning-,"

"Jang-an pergi," ucapnya tersedu-sedu.

Gus Syafiq teringat dengan mimpinya, tidak bisa beliau bayangkan kalau Zia benar-benar pergi, di dalam mimpi saja beliau sekacau itu. Saat bangun tadi Gus Syafiq panik karna istrinya tidak ada di sampingnya beliau takut mimpinya jadi kenyataan makanya tadi langsung teriak.

"Mas kamu kenapa?, nangsinya sampe kaya gini," ucap Zia merasa bingung sekaligus takut karna Gus Syafiq menangis sampai tersedu-sedu.

Gus Syafiq diam beliau tidak kuat hanya untuk mengucapkan satu kata saja, tenggorokanya seperti tercekat karna tangisanya.

"Mas istigfar Mas," ucap Zia sembari mencoba mengangkat kepala Gus Syafiq supaya Zia bisa melihatnya.

Gus Syafiq menggeleng keras, beliau mengeratkan pelukan di pinggang Zia dan kepalanya beliau taruh di curuk leher Zia.

Zia merasa mukenah yang di pakainya basah karna air mata Gus Syafiq, beliau memeluk dirinya sangat erat apalagi Zia memiliki tubuh yang kecil rasanya Zia seperti di kekep 10 orang karna sangking sesaknya.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang