11. Merasa Bersalah

66.4K 3.8K 131
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Seperti malam-malam biasanya gus syafiq akan bangun lebih awal, padahal semalem beliau tidur cukup larut malam tapi jam 2 dini hari beliau sudah bangun.

Beliau masuk ke kamara mandi untuk mengambil wudhu dan bersiap untuk sholat malam.

Di gelarnya sajadah menghadap kiblat, lalu beliau mengangkat ke dua tanganya.

Rokaat demi rokaat beliau kerjakan dengan sangat khusyu, hingga tiba di sujud terakhir air matanya meluruh begitu saja dan akhirnya beliau menangis tersedu-sedu, entah doa apa yang beliau panjatakan hingga lama sekali di sujudnya.

Hingga beliau bangun dari sujudnya dan duduk tahyat akhir sampai salam pun air matanya tetap saja mengalir.

"Astagfirullah,"ucapnya berulang-ulang.

"Ya allah aku percaya takdir mu, aku percaya apa yang kau kehendaki itulah yang memang terbaik untuku, hamba tidak sanggup menahan ini semua ya allah rasa nya hamba ingin sekali menahannya untuk tidak pergi dari sini, bantu lah hamba untuk meluluhkan hatinya untuk tetap yakin berada di sini,"

Bukan maksud apa-apa gus syafiq tidak mengizinkan zia untuk boyong, beliau hanya ingin mengawasi istirnya dan yang beliau bisa lakukan hanya menjaganya lewat doa dan memantau nya langsung saat dia ada di sini. Sudah cukup kemarin di pisahkan saat dirinya ada di tarim.

Dari semalam beliau memikirkan alasan apa yang sekiranya masuk akal untuk menahan istrinya tidak boyong.

Untuk menenangkan hati dan pikiranya beliau akhirnya mengambil al-quran lalu di baca nya ayat demi ayat sampai hatinya merasa sejuk.

Sebentar lagi memasuki waktu subuh beliau menyudahi membaca al-quranya lalu bersiap untuk mandi terlebih dahulu lalu baru dirinya bersiap pergi ke mushola untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Gus syafiq sudah berganti pakaian dan sudah rapi, saat dirinya turun ternyata abah juga baru mau berangkat ke mushola.

"Abah,"panggilnya.

"Loh belum berangkat,"

"Belum bah ini baru mau berangkat, umi udah berangkat,"

"Umi mu tidak ke mushola, mau sholat di rumah saja,"

"Kenapa? Umi sakit,"

"Nda, umi mu sehat lagi pengin sholat di rumah katanya,"

"Ya sudah ayo berangkat, nanti ke buru iqomah,"

"Nggih bah,"

Aneh tidak biasanya umi seperti ini, sesibuk apapun pasti umi selalu ikut jamaah subuh karna kan harus menyimak mba-mba juga. Apa umi masih kepikiran masalah kemarin.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang