52. Salah paham

42.8K 3.7K 681
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Hari ini Gus Syafiq ingin mengecek cafenya banyak laporan yang harus beliau teliti, Gus Syafiq akan mengecek 1 minggu sekali selebihnya beliau hanya mengecek lewat email.

"Kamu mau ikut?" Tanya Gus Syafiq.

"Mau," jawab Zia.

"Tumben," ucap Gus Syafiq biasanya Zia selalu menolak dan banyak alasan.

"Lagi pengin ikut aja,"

Gus Syafiq tersenyum penuh arti, beliau tau kenapa istrinya mau ikut apa lagi kalau bukan ngga bisa makan mie.

"Ya udah kalo mau ikut siap-siap gih,"

"Okeh," jawabnya turun dari ranjang.

"Aku mandi dulu Mas tungguin,"

"Kamu belum mandi?"

"Belum tadi cuman ganti baju hehe,"

Memang cuacanya akhir-akhir ini sangat dingin, beliau saja kadang tidak kuat karna sangking dinginnya.

"Mas tunggu di bawah," ucap Gus Syafiq.

"Iya,"

Gus Syafiq turun ke bawah dengan membawa laptopnya, penampilan ketika pergi ke cafe pasti selalu kece bukan ingin tebar pesona tapi menyesuaikan, tapi kalau terburu-buru Gus Syafiq juga kadang memakai sarung.

Zia tadi lupa saat ke kamar mandi tidak membawa baju ganti, sebelum keluar dia mengintip memastikan kalau Gus Syafiq sudah keluar.

"Udah keluar kali ya," cicitnya.

Dengan pelan Zia membuka pintunya lebar-lebar lalu berjalan dengan pelan jaga-jaga kalau tiba-tiba Gus Syafiq masuk "Huft ngga bakalan masuk paling lagi manasin mobil," ucapnya menenangkan dirinya sendiri.

Dengan santai Zia membuka lemari dan memilih baju yang ingin dirinya pakai, padahal banyak bajunya tapi namanya prempuan kalau sudah di pakai pasti rasanya nggamau di pakai lagi.

Sesampainya di bawah Gus Syafiq duduk dan membuka hpnya sebentar.   Cukup lama Gus Syafiq menunggu Zia dan beliau fikir mungkin istrinya sebentar lagi sudah siap.

Gus Syafiq bangkit dari duduknya dan berniat ingin memanasi mobilnya terlebih dahulu supaya nanti langsung berangkat.

"Perasaan tadi kuncinya udah di bawa," ucapnya mencari-cari kunci mobil.

"Apa ketinggalan di atas," cicitnya.

Gus Syafiq dengan santai berjalan ke atas menunju kamarnya, saat di depan pintu beliau langsung masuk.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang