LEONALSHA || 12. Menghilang tiba-tiba.

468 19 201
                                    

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 




Jam istirahat telah berbunyi, dan kini anggota inti geng vigour sedang berada di kantin. Menikmati makanan mereka bersama seorang gadis yang tak lain adalah Aylen--tunangan Lucas.

Dan keduanya, pasangan itu kini saling bercanda ria, saling menyuapi, dan satu tangan mereka masing-masing bertaut di bawah meja. Dan itu semua adalah ulah Lucas si manusia bucin.

Sedangkan Leon, Andrew, dan Gilang, mereka sudah berulang kali mendengus, apalagi saat mendengar Lucas berbicara kepada Aylen, yang terdengar manja di sana. Tapi, mereka tak punya hak untuk menghusir mereka, dan mereka juga senang, setidaknya Lucas tidak datar melulu, dan untung saja Aylen mau menjadi pacar sekaligus tunangan manusia dingin dan irit bicara itu.

Setelah selesai dengan makanannya, Leon kini menatap Gilang dan Andrew, sambil berucap, "entar malam masih ada balapan ngak?"

Gilang mendongak dan menelan makanan yang masih bersarang pada mulutnya. "Hah? Balapan?" Dan Gilang malah bertanya balik. "Tiap malam di situ ada balapan, tapi antar geng motor kayaknya gak ada. Anak jalanan semua yang balapan. Mereka bebas dan gak ada gengnya," sahut Gilang.

"Hmm. Gue tau. Dan ... nanti malam ke arena balap, mau gak?" Leon bertanya lagi. Dengan senyuman manis menanti jawaban ketiga temannya.

Dengan satu alis terangkat, Andrew menatap Leon, lalu dia berucap, "emang kenapa? Kemarin diajak lo gak mau, tau-tau lo malah pergi juga! Rada heran gue sama lo!"

Leon terkekeh, "bukannya gitu. Tapi kali ini, gue ... mau ikut balapan," sahut Leon.

"Apa?!" tanya Gilang dan Andrew hampir bebarengan. Keduanya saling menatap sebelum memfokuskan pandangan mereka kepada Leon.

"Lo serius?" tanya Andrew.

Leon memutar mata jengah, "serius lah! Makanya gue mau minta izin sama Lucas. Bagaimana pun dia bos kita!"

Lucas yang awalnya menatapi Aylen kini menoleh saat mendengar namanya disebut. "Ada yang nantangin lo?" tanyanya kepada Leon.

"Nggak. Cuman ... gue yang merasa tertantang aja. Gue boleh ikut gak?"

"Hmm. Asal gak kekalahan nanti yang kami dengar," sahut Lucas malas. Tapi itu terlihat bercanda, karena balapan itu bukan antar geng motor. Jadi, sebenarnya tak mengapa menang atau kalahnya.

Leon tertawa kecil dan mengangguk. "Dan lo gak mau ikut?" Dia kembali bertanya sambil meneguk ludah saat Aylen menatapnya tajam.

Lucas yang melihat wajah nanar Leon langsung menoleh menatap Aylen yang memberi ancaman mata kepada Leon.
"Nggak Ay, aku gak ikut!" Dia memberi penjelasan sebelum Aylen menceramahinya.

"Bagus kalau gitu," sahut Aylen lalu kembali menyuapi Lucas makanannya, dan dia juga ikut makan.

Leon, Andrew dan Gilang hanya bisa geleng-geleng. Budak cinta di depan mereka nampak sangat memuakkan kepada ketiganya.

LEONALSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang