LEONALSHA || 24. Mengubah status mereka.

389 23 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hari ini, Alsha sudah masuk kembali bekerja, karena dia sudah baik-baik saja.

Dan selama dia bekerja, ada saja yang dia pikirkan sampai sesekali gadis itu terbengong.

Lalu, tepat pada saat dia ingin pulang, Leon datang. Dengan motor andalannya dia berhenti di hadapan Alsha yang berdiri di depan restoran.

"Ngapain?" tanya Alsha bergumam.

"Gue anterin pulang," sahut Leon lugas. Dia tersenyum seperti kebiasaannya. Leon benar-benar sangat ramah.

"Gak usah repot-repot, gue bisa pulang sendiri," jawab Alsha.

"Tapi, mommy nyuruh gue anterin lo, kaktus. Kalau lo kenapa-napa di jalan gimana? Jangan buat gue salah sama mommy."

Alsha memutar mata jengah. "Alasan!" katanya.

Leon terkekeh dan menyodorkan satu helm kepada Alsha. Dan karena tak ada pilihan, akhirnya Alsha menerima dan memakainya.

Lalu kemudian dia naik ke motor Leon dan memegangi jaket pemuda itu dengan canggung.

Leon melirik sebentar ke sebelah Alsha, dia terkekeh sebelum melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dan selama di perjalanan, Alsha hanya terdiam, sedangkan Leon sesekali melirik Alsha dari kaca spionnya.

Tak lama, mereka sampai di depan rumah Alsha, kontrakannya yang sudah dia tinggalin 1 hari karena menginap di rumah Leon.

Alsha turun dari motor itu dan membuka helmnya. Dia sodorkan kembali helm itu mengembalikan kepada Leon dan diterima pemuda itu.

Tapi, saat selesai mengembalikan helm, Alsha tidak langsung berbalik dan pergi, dia masih berdiri di sebelah Leon.

Begitu juga dengan pemuda itu sendiri, dia juga tak langsung pergi. Leon masih terlihat santai di motornya. Keduanya seperti ditahan oleh sesuatu yang menganggu mereka.

Dan terjadilah keheningan di sana, dengan Alsha yang menunduk dan Leon yang memperhatikan setiap gerak-gerik sederhana Alsha.

"Leon ...," guman Alsha. Dia mendongak dan perlahan matanya yang sayu itu bertabrakan dengan tatapan Leon yang siap menunggu. "Sebenarnya ... ada yang mau gue omongin," lanjutnya.

Leon mengangguk dan semakin penasaran dengan ucapan Alsha.

"Satu hari ini ... gue ... kepikiran tentang ... perasaan gue sama lo," ucap Alsha dengan terpotong-potong serta suaranya sangat pelan, di tengah malam yang remang-remang itu. "Dan ... gue pikir setiap gue berada di dekat lo, cuman nyaman yang gue rasain, gue gak tau perasaan nyaman itu sama dengan perasaan suka dan cinta." Dia berucap lalu kemudian menghembuskan nafasnya.

Leon tersenyum bangga lalu satu kakinya dia angkat dari atas motornya, kini dia menghadap Alsha. Kedua tangannya memegangi siku Alsha.

"Kalau lo merasa nyaman, berarti lo udah mulai suka, atau udah mulai ... cinta sama gue," ucap Leon lalu kemudian terdiam mengamati wajah kaku Alsha yang menatapnya.

LEONALSHAWhere stories live. Discover now