LEONALSHA || 20. Hati gue lo ambil

404 21 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Kini, Leon dan Alsha sedang menatap ke arah jendela rumah Alsha sendiri. Melihat bagaimana hujan di luar yang sangat deras mengguyur semuanya, hari juga sangat gelap membuat Leon tak henti-henti menghela nafas sedari tadi.

"Hujannya deras banget," kata Alsha tapi pandangannya tertuju ke depan, ke arah luar. Kemudian dia menutup gorden dan mengambil tempat duduk di sebelah Leon yang sedang duduk di sofa.

Pandangan Leon juga tak luput dari Alsha seorang. "Kayaknya ini bakal lama lagi," sahut Leon.

Alsha mengangguk. Tapi tak membuka suara. Keduanya pun terdiam dengan pikiran masing-masing.

Saat tak ada yang membuka suara, udara di sana terasa mencekam bagi keduanya. Alsha yang fokus menatap ke bawah dan Leon memang sedari tadi menatap Alsha, membuat gadis itu salah tingkah.

"G-gimana sekolah lo?" tanya Alsha tiba-tiba, untuk memecah keheningan yang tak baik jika dibiarkan.

"B aja," jawab Leon. "Gak seru semenjak lo gak ada," lanjutnya terdengar lesu, tapi itu juga terdengar serius.

Alsha menoleh dan menatap Leon, menaikkan alisnya menuntut ucapan pemuda itu, "maksudnya?"

Leon mengangguk, tatapannya terlihat berbinar menatap Alsha. "Iya. Gak seru karena gak ada lo. Lo tau, semenjak gue ketemu sama lo, gue pikir gue gila, karena ... gue sering mikirin lo, terus gue sering ... senyum-senyum saat ingat lo marah-marah. Entah lah, kayaknya ada yang aneh sama gue."

Alsha terdiam dengan nafas tercekat, bukannya Leon itu terlalu blak-blakan? Dengan cepat Alsha mengalihkan pandangannya, menghindari tatapan maut Leon yang tak pernah lepas menatapnya.

"Kayaknya lo gak harus terus terang deh," gumam Alsha tapi matanya tak menatap lawan bicara.

Leon yang mendengar itu terkekeh. "Memurut gue sih harus," balasnya tak mau kalah.

Alsha kembali terdiam, tak tau harus berkata apa lagi.

"Oh iya, gue udah keluar dari osis," ucap Leon tiba-tiba.

"Hah?" Alsha terperangah dan menatap kembali kepada Leon. Tatapannya memang selalu terkejut saat mendengar ucapan pemuda itu. "Lo keluar dari osis?"

"Hmm," guman Leon menyahut.

"Kenapa?"

"Seharusnya gue yang nanya, kenapa lo benci sama osis. Kan lo tau sendiri mereka lakuin tugas mereka di sekolah, gak ada yang salah menurut gue. Ah ... satu hal lagi, kenapa lo benci sama gue semenjak ketemu, apa karena gue salah satu osis?"

Alsha menaikkan alisnya. Badannya sedikit berputar menghadap Leon.

"Karena ..." kata Alsha bergumam. "Gue sejak awal memang gak pernah suka sama osis. Selain sok berkuasa, mereka juga ngehukum orang tanpa tahu apa masalah yang orang itu alami."

LEONALSHAWhere stories live. Discover now