LEONALSHA || 18. Terlalu exaited

411 23 259
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sesampainya Elena di depan restorannya yang bernama 'LECLA RESTO', restorannya sendiri, dia malah terkejut saat melihat Alsha sudah berdiri di depan pintu. Tersenyum kepadanya dan terlihat memasang wajah kikuk.

Elena berjalan heran menghampiri gadis itu. "Kok cepat banget datangnya." Dia berucap sambil memegangi lengan Alsha sebentar sebelum dia merogoh tasnya dan mengeluarkan kunci dari sana. Membuka pintu masih dengan bibir tersenyum keheranan.

"Hari ini Alsha mulai kerja kan, tante," jawab Alsha kegirangan.

Elena menoleh sebentar dan mengangguk. "Iya dong, hari ini kamu udah mulai masuk kerja," ucapnya lalu berjalan masuk diikuti oleh Alsha. "Tapi jam masuk kerja itu jam 6 lewat 30, Alsha sayang," lanjutnya dan tertawa kecil.

Alsha terkekeh kaku dan menggarut tengkuknya. Dia terlalu bersemangat untuk bekerja hari ini, padahal kemarin dia tak berharap pekerjaan ini.

"Alsha gak tau, tante." Dia berucap diiringi tawa sumbangnya.

Elena berbalik dan menatap Alsha geli. "Exaited banget sih. Yaudah, bantuin tante beres-beres aja dulu, biar lebih cepat nanti bukanya."

"Iya, tante. Boleh banget kok," sahut Alsha. Dia kembali mengekori Elena masuk ke balik pantri.

*
*

Saat Alsha dan pelayan lainnya di restoran sedang sibuk, mereka tak sadar saat Leon berjalan masuk ke sana. Menggunakan seragam sekolahnya tanpa dasi dan baju yang urak-urakan.

"Kaktus," katanya menyapa Alsha yang awalnya membersihkan meja. Dan Alsha berbalik lalu menoleh menatap Leon.

Alsha terdiam dan tak menyahut. Dia hanya menatap Leon datar, dan bingung karena tak tau harus berucap apa.

Dan pada saat Leon menyapa Alsha, beberapa pelayan langsung menatap mereka sirik, nampak tak suka dengan kedekatan antara Alsha dan Leon.

"Senang gak kerja di sini?" Leon kembali bertanya. Duduk di salah satu kursi sambil menatap Alsha yang kembali fokus bekerja.

Alsha yang fokus membersihkan meja menatap Leon malas. "Baru juga 1 jam kurang," sahutnya dingin.

Leon terkekeh dan menggangguk membenarkan. "Iya yah, tapi percaya, lo bakal betah."

"Hmm," sahut Alsha bergumam. "Sebenarnya lo mau ke mana sih?" tanya Alsha. Tak enak saat orang-orang di sana menatap interaksi keduanya.

"Gue mau sekolah," sahut Leon. Tapi pemuda itu tak nampak ingin pergi dari sana.

"What?! Mau sekolah padahal udah jam tujuh lewat. Terlambat!" ucap Alsha sedikit heran plus terkejut. "Apalagi lo anggota osis keamanan, tau malu lah," lanjutnya namun tersirat sindiran yang sangat mendalam di Kalimatnya.

Leon tertawa kecil karena dia memang tau dia sedang disindir. "Gue bakalan keluar dari osis."

Gerakan tangan Alsha terhenti dan menatap Leon serius. "Hah?" Dia melanga. "Gak usah bercanda. Lagian pemilihan osis baru kan bentar lagi. Nanggung lah."

"Tapi gue memang berniat keluar. Alasannya karena lo..." Leon mengatupkan bibirnya saat mendengar suara mommynya yang memanggil namanya.

"Leon, ngapain kamu ke sini?" tanya wanita itu. Dia mendekat kepada Leon dan Alsha yang asik berbincang sedari tadi. "Tumben ke sini! Biasanya kan kamu gak pernah ke sini sebelum berangkat sekolah?"

Leon melirik Alsha sebentar sebelum berdiri. Merentangkan tangannya lalu memeluk sang mommy. "Gak pa-pa lah mom, Leon cuman mau mastiin kalua karyawan mommy yang Leon daftarin sendiri ke sini gak ngecewain mommy," ucapnya bercanda.

Alsha melotot tak terima sedangkan Elena tertawa bahak.

"Dia baik kok Le, bahkan dia pertama yang sampai ke sini, exaited deh anaknya," puji wanita itu dan lagi-lagi membuat Alsha tertawa kikuk.

"Wah ... berarti dia suka dong sama Leon," ucap Leon ceplas-ceblos membuat Alsha dan Elena terdiam dan menatapnya heran.

Leon juga tiba-tiba sadar dengan ucapannya, dia berdeham dan menggarut tengkuknya. "M-maksud Leon ... Alsha suka dong sama ... pekerjaan yang Leon kasih," ralatnya terbata-bata.

Mendengar itu, Elena tertawa sendiri. Tidak dengan Alsha yang menatap Leon heran plus bingung. Kalimat tentang pengunduran diri pemuda itu dari osis saja masih membuatnya penasaran karena terpotong oleh Elena tadi, dan sekarang Leon malah semakin membuatnya harus menguras otak guna memikirkan ucapan pemuda itu.

Setelah tawa Elena reda, dia seolah sadar akan sesuatu. Matanya menbukat dan menatap Leon tajam. "Kamu mau sekolah?! Ini udah jam berapa Leon?!" amuk wanita itu dengan suara pelannya sehingga terdengar lucu dan dapat menggundang senyuman Alsha.

Leon menatap jam tangannya dan mengangguk paham. "Yaudah, Leon berangkat sekarang mom."

"Sana, sana, sana," usir Elena dan mendorong anaknya itu keluar dari restorannya, dan itu terlihat lucu.

Sebelum benar-benar keluar dari sana, Leon menyempatkan diri menatap Alsha. Tersenyum kepada gadis itu sambil melambaikan tangannya. "Sampai nanti lagi, kaktus!"

Alsha menoleh kepada Leon dan menatap para pelaganggan di sana. Dia sedikit malu? Hingga dia tak melihat Leon lagi di sana karena pemuda itu sudah pergi dengan cepat dengan motornya.

 Dia sedikit malu? Hingga dia tak melihat Leon lagi di sana karena pemuda itu sudah pergi dengan cepat dengan motornya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Part pendek. Maaf yah kalau kurang ngena part ini.

250 komen yah

Vote juga yah

Find me here

Find me here

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LEONALSHAWhere stories live. Discover now