LEONALSHA || 33. Menghilangkan jejak.

289 15 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Leon!" panggil seseorang membuat Leon berhenti di depan motornya saat dia hendak pulang. Karena jam pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.

Leon menoleh pada pelaku yang memanggilnya, yang ternyata adalah Zef dan yang lain termasuk Mentari. Dengan teman-teman osisnya yang lain. Tapi bukan Mentari yang memanggilnya, tapi salah satu pemuda itu.

"Iya, Zef, kenapa?" tanya Leon menatap Zef. Lalu menatap temannya yang lain yang kini sedang berdiri di depannya. Jumlah mereka kira-kira sembilan orang.

"Jadi gini Le, kita berencana nih makam siang bareng di restoran nyokap lo, dan kita mau lo juga ikut di sana," jelas pemuda yang bernama Zef itu. Tangannya juga menepuk bahu Leon sebagai tanda akrabnya dirinya dengan Leon.

Leon menaikkan satu alisnya. "Dalam rangka apa nih?" tanyanya.

"Le, sebenarnya sih gak dalam rangka apa-apa, cuman sekalian aja karena habisnya masa jabatan kita sebagai pengurus osis. Lo kan juga osis, jadi gak salah dong lo ikut kita." Kali ini bukan Zef yang menjawab, melainkan Mentari dan diakhir kalimatnya dia tersenyum meyakinkan.

Leon terdiam sebentar. Berfikir-fikir sebelum menyahut. "Mm ... kalau itu mau lo semua, oke. Gue boleh ikut," jawabnya kemudian yang dibalas senyuman yang lain. "Tapi ini gak berniat minta diskon besar-besaran kan?" lanjut Leon bercanda dengan cengiran lebarnya.

Mentari yang berdiri di sebelahnya tertawa lepas lalu memukul bahu Leon gemas. "Lo mah mikirnya gitu. Kita gak mikir ke sana yah!"

"Oke, oke. Jadi berangkat sekarang nih?" tanya Leon masih tertawa kecil.

"Iya. Kita berangkat sekarang. Kan rencananya mau makan siang, nanti kalau kesorean jadi makan sore dong!" jawab Mentari sedikit bercanda.

"Yaudah sih, sampai malam di sana juga gak pa-pa," sahut Leon lagi sedikit bercanda yang mengundang gelak tawa dari yang lain.

"Tapi Leon, Mentari gak bawa kendaraan nih, dia boleh gak nebeng sama lo. Karena kita cewek-cewek ini juga nebeng sama yang lain." Tiba-tiba salah satu cewek berceletuk, dia adalah teman Mentari.

"Iya juga yah, Mentari kan gak bawa kendaraan," sahut Zef.

"Oh gapapa, gue boleh naik taxi kok dari sini, bentar yah biar gue pesankan," kata Mentari dan bergegas mencari aplikasi pemesan taxi di ponselnya.

Tapi, detik berikutnya dia sedikit terkejut karena Leon langsung merampas ponselnya. Mematikan ponsel itu dan menatap Mentari sambil menggeleng. "Lo bareng gue aja, biar cepat sampe sana."

Mentari terdiam dan fokus menatap Leon.

"Iya Tar, lo bareng Leon aja. Biar kita cepat sampai di sana," kata Zef menimpali ucapan Leon.

"Yaudah deh, boleh," sahut Mentari. Lalu dia tersenyum dan meminta kembali ponselnya dari Leon.

5 motor mereka pun membelah jalanan menuju restoran 'LECLA' milik Mommynya Leon.

LEONALSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang