LEONALSHA || 28. Sekolah baru.

345 16 21
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


*
Sebelum lanjut membaca, kita buat kesepakatan.

Ketika saya berusaha up tiap hari, saya harap pembaca cerita LEONALSHA juga berusaha memberi semangat kepada author.

×: caranya gimana?

Caranya vote dan komen jangan lupa.

Dan bantu tembusin target komen 300. (Komen tiap paragraf kalau boleh) Usahain yang terbaik, dan saya juga bakal usahain yang lebih baik.

Sekian dan terima kasih.

Silakan dilanjutkan membaca keunyuan Leon dan Alsha. Btw, saya gak marah yah. Saya orangnya ramah😅

*






Kali ini, Alsha kembali duduk berhadapan dengan Daddy dan Mommy Leon. Di rumah keluarga Wandira dan dikelilingi oleh ketiga manusia keluarga itu. Leon duduk di sebelahnya.

"Jadi gimana dad? Alsha bisa masuk lagi kan sekolah?" tanya Leon membuka percakapan, karena sejak mereka masuk dan duduk, terjadi beberapa menit keheningan yang menerpa mereka. Alsha juga hanya menemukan senyuman manis dari Elena. Selebihnya, semua terdiam, dan beruntung Leon peka, dia membuka percakapan lebih dulu.

Rion mengangguk. Dia bersandar pada sandaran sofa dan satu tangannya berada di belakang Elena. Lurus sehingga terlihat seperti dia yang hendak memeluk wanita itu, tapi nyatanya tidak.

"Alsha udah Daddy daftarin di salah satu sekolah negeri, seperti keinginan Alsha," ucap pria itu dan sekarang menatap Alsha dengan aura dinginnya. Tapi, memang seperti itu kan Rion? "Searah juga ke sekolah SMA Antariksa."

Leon tersenyum lebar lalu menatap Alsha dengan binar senang. Bahkan di sana, Leon yang terlihat lebih senang, dibandingkan dengan Alsha sendiri yang ingin masuk sekolah kembali. Alsha hanya tersenyum tipis.

"Makasih, Dad. Leon sih udah yakin Daddy pasti bisa urus masalah kayak gini," ucap Leon. Dia memperbaiki duduknya dan mengikuti gaya duduk sang Daddy. Meluruskan tangannya di belakang pundak Alsha dan mengangkat kaki kirinya ke atas kaki kanannya, persis seperti gaya Rion sekarang.

Rion yang melihat itu malah terkekeh, kekehan dingin dan sedikit terlihat devil. "Apa yang gak bisa Daddy mu ini lakuin emangnya?" tanyanya dengan suara berat. "Gak ada. Apalagi kalau udah menyangkut anak-anak Daddy," lanjutnya. Dan pada kalimat terakhir, dia menatap Alsha dingin, dan menyeramkan? Menurut Alsha sendiri.

"Hmm," gumam Leon. "Tapi Daddy terlalu percaya diri."

"Itu memang wajib," kata Daddy lalu meluruskan kakinya dan tangannya kini terlipat di depan dada. "Kamu harus mencontoh Daddy."

"Jangan!" ucap Elena nimbrung dalam percakapan keduanya. "Daddy mu ini kadang jahil, suka pusing mommy kalau dijahili sama Daddy." Elena berucap hingga memecah ketegangan yang tercipta di sana. Keempat manusia yang di sana tertawa saat mendengar ucapan Elena.

LEONALSHAWhere stories live. Discover now