LEONALSHA || 41. Akhir dari segalanya (END)

779 24 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Alsha mengerutkan keningnya saat Daddy Leon kini sedang berdiri di hadapannya. Menatapnya dingin dan auranya terasa tak menyenangkan.

Alsha meneguk ludahnya dan menunduk. Firasatnya tak enak. Lalu dia menatap teman-teman Leon yang jauh darinya, jadi mereka tak sadar tentang hal itu.

"Ada apa yah, om?" tanya Alsha dan dia mendongak. Memberanikan diri dan menatap pria itu.

Rion terdiam sebentar sebelum menyahut. Tatapannya masih tetap sama. "Saya ingin bicara serius dengan kamu," katanya. "Ikuti saya."

Pria itu pun pergi terlebih dahulu dari depan ruangan Leon ke suatu tempat yang Alsha sendiri pun tidak tahu ke mana. Alsha sendiri malah mengerutkan keningnya, dan perlahan dia bangkit dari duduknya dan mengikuti Rion.

Tak lama, mereka sampai di taman rumah sakit. Jaraknya jauh dari ruangan Leon. Dan di sana masih sedikit gelap karena sekarang jam masih menunjukkan pukul 5 lewat 12 menit.

Alsha terdiam saat Rion berdiri membelakanginya.

Tak lama, pria itu berbalik dan menatap Alsha lagi dengan tatapan dinginnya membuat Alsha meneguk ludah kasar berulang kali.

Alsha kembali menunduk, dia mengalihkan pandangannya dan menatap sekitar, karena menurutnya itu lebih baik untuk menghadapi pria yang di hadapannya sekarang.

"Saya dengar kamu mendapat beasiswa ke luar negeri!" kata pria itu membuka suara.

Alsha tersentak dan menatap pria itu takut-takut, kemudian dia mengangguk kikuk. "I-iya om," sahutnya. Entah kenapa, aura Rion ini sangat berbeda dengan aura Mommy Elena.

"Apa kamu berniat mengambil itu?" tanya pria itu.

Alsha terdiam sejenak, saat mulutnya ingin menjawab, dia merasa sulit.  Tapi detik berikutnya dia bisa menjawab juga. "Enggak ... om," katanya.

Suasana kali ini semakin akward.

"Ambil itu!" kata pria itu lagi. "Jangan sia-sia kan usaha saya menyekolahkan kamu ke SMA Cakrawala. Gunakan kesempatan yang ada."

"Maksud om?" Alsha kali ini menyahut lebih cepat dari sebelumnya. Dan lebih berani menatap pria di hadapannya secara terang-terangan.

"Jauhi anak saya!" ucap Rion. "Berhenti memanfaatkan anak saya. Karena dia juga punya masa depannya sendiri. Jangan pikir karena kamu pacar anak saya, kamu bebas memanfaatkannya!"

Alsha terdiam seribu bahasa tak nyangka dengan apa yang dia dengarkan barusan. Mulutnya sedikit terbuka dan pandangannya kecewa.

"Maksud om, saya selama ini hanya memanfaatkan Leon?" Alsha terkekeh ringan dan remeh. "Ternyata itu selama ini yang om pikirkan. Saya gak nyangka sama apa yang om pikirkan ini."

"Jangan mencoba menceramahi saya. Saya tau apa yang terbaik dengan anak saya. Dan kamu menyia-nyiakan kesempatan besar, dengan kuliah ke luar negeri menggunakan beasiswa itu juga karena Leon kan?"

LEONALSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang