bertemu kembali

616 60 47
                                    

"Tidak ada yang nama nya kebetulan, karna semua sudah ada campur tangan tuhan"
.
.
.

Sinar matahari merengsek masuk melalui sela-sela jendela, menyebabkan tidur seorang gadis terganggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sinar matahari merengsek masuk melalui sela-sela jendela, menyebabkan tidur seorang gadis terganggu.

Tak lama, gadis itu membuka matanya dan langsung bertemu dengan langit-langit kamar. Duduk, terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya, netranya kini beralih menatap jam dinding. Matanya melebar, sejurus kemudian ia melompat dari tempat tidur lalu berlari masuk ke kamar mandi yang berada di kamar itu.

Siapa gadis itu? Tentu saja Caca.

Sekitar sepuluh menit kemudian ia sudah siap dengan seragamnya lalu berjalan keluar untuk turun. Ralat!! Bukan berjalan melainkan berlari.

"MAMAAA!" Teriak Caca berlari menuruni anak tangga.

"APA SAYAANG!!" Teriak mama Caca tak kalah melengking nya dari teriakan sang putri.

Lily_mama Caca, kini tengah bergulat di dalam dapur dengan beberapa loyang berisi Cake yang masih menguarkan asap dari dalam nya.

"Mama kok gak bangunin Aku? Ini udah jam berapaaaa Maa? Terus Papa Mana Ma? Aku udah telat banget iniii!!" Rengek Caca.

Lily menahan tawanya tatkala mendengar rengekan anak nya, ditambah Caca malah menggunakan pakaian sekolah di hari minggu! Membuat nya tak tahan lagi menahan tawa nya.

"Kamu mending buka HP kamu, dan liat sekarang tanggal berapa? Hari apa?"
ujar Lily sambil tersenyum.

"HAH! INI HARI MINGGU?! KOK MAMA GA BILANG SII DARI AWAL?!"

Lily trus tertawa sambil memotong cake buatan nya. "Udah sekarang kamu cobain nih, cake buatan Mama,"
Lily menyodorkan sesuap cake buatan lily.

Mata Caca langsung berbinar kala mendapatkan sentuhan makanan lezat pada lidah nya. Lezat!

"Gimana?" tanya Lily, penasaran akan hasil buah tangan nya.

"Hmmm..ENAK!" Heboh Caca.

Benar, hanya cake buatan Mama nya saja yang memiliki rasa terlezat sedunia.

"Papa mana, Mah?" tanya Caca sambil mengunyah.

"Papa kamu lagi nyuci mobil," jawab Lily, hanya di balas gumaman kecil oleh Caca.

"Mah! Aku boleh keluar ga?" tanya nya dengan ragu.

Lily menoleh pada putri nya, mengangkat sebelah alis nya. "Kemana?"

"Ke toko buku," ucap Caca dengan jujur.

"Sama?"

"Sendiri"

"Gak bol__

"Papa antar," timpal seseorang, membuat atensi mereka berdua teralih pada pemilik suara itu.

DareCaWhere stories live. Discover now