gelang tasbih

338 37 4
                                    

Haloo, jangan lupa untuk vote and komen yaa, klo maca ada typo tolong tandain yaaa!!
Thanks!!!

Haloo, jangan lupa untuk vote and komen yaa, klo maca ada typo tolong tandain yaaa!!Thanks!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"INI BENERAN BUAT AKU??" teriak Caca tak percaya akan apa yang ia lihat sekarang. Sebuah dress berwarna pink!, warna kesukaan nya!

Bian dan Lily menggeleng dan tersenyum melihat kebahagian putri kecil mereka itu. "Iya dong, masa Mama sama Papa bohong."

"Ini hadiah ulang tahun kamu," ucap Bian mengelus pucuk kepala Caca dengan lembut.

Mata nya trus saja berbinar, bibir nya tak henti-henti untuk trus memuji hadiah dari orang tuanya itu.
"Iiiih cute bangeet"

"Kiss morning nya mana??" tanya Lily menunjuk-nunjuk pipi sebelah kanan nya. Dengan senang hati Caca mencium kedua pipi Bian dan Lily secara bergantian.

"Makasih Ma, Pa."

"Sama-sama sayang."

"Yaudah, sekarang kamu sekolah yang benar, ya," tutur Lily dengan sangat lembut.

"Ayo!" Ajak Bian sekaligus mengakhiri percakapan mereka pagi ini.

.
.
.

Keadaan koridor sangat ramai, karena beberapa menit yang lalu bel istirahat baru saja berbunyi.

Caca berjalan dengan langkah ringan dengan menenteng sesuatu ditangannya.

Ia sedang mencari ruang kelas.
Kelas gadis dengan hijab menutupi kepalanya, yang waktu itu ia temui.
Kalian ingat? Caca pernah tak sengaja memutuskan tali tasbih seseorang? Caca juga berjanji akan melakukan sesuatu dengan butiran tasbih itu. Jadi saat ini Caca akan membayar janjinya.

Saat berhenti di depan ruang kelas, ia celingukan guna menemukan apa yang ia cari.

Caca menghampiri seorang siswi yang sedang berdiri bersandar di kusen pintu.
"Ada Zelfa??" tanyanya dengan sopan.

Siswi itu mengerutkan alis lalu menunjuk ruang kelas di sebelah kelasnya dan tatapan Caca mengikuti arah tangan gadis itu.

"11 IPA 2," wajah Caca merona karena malu, rupanya ia salah kelas. Lalu ia mengangguk mengerti dan meninggalkan siswi itu setelah mengucapkan terimakasih.

"Permisi.."

Masih dengan tujuan awalnya, Caca sampai di depan ruang kelas IX IPA 2 dan ia bertanya kembali pada seorang siswa di sana.
"Ada Zelfa?"

"Kamu Caca kan?"
Caca berbinar kala mendengar suara seseorang yang dikenalnya.
Dan benar, ternyata itu adalah Zelfa.
Caca tersenyum manis lalu
menyodorkan sesuatu di lengannya.
"I-iya,ini gelang nya," ucap nya sembari menyodorkan sebuah gelang.
Caca takut bila Zelfa tidak akan menyukai atau kurang puas dengan hasil tangan nya.

Gadis itu menyambut hangat gelang nya. Zelfa tak bisa menyembunyikan raut kagum saat melihat gelang tersebut, ia tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke Caca kembali.
"Subhanallah, bagus banget gelang nya,"
pujinya, berkata dengan nada riang.

DareCaWhere stories live. Discover now